Pluk!
Serangga itu jatuh ke rumput hijau lalu berlari kencang tak tentu arah. Hana yang nafasnya masih tersengal, memegang dadanya. Ternyata Jinyoung tidak bohong tadi.
"Be, maafin gue yah. Tadi gue kira lo becanda." Kata Hana pelan.
"Iya gue maafin."
"Bener?"
"Ya."
"Kan, kayak ga ikhlas gitu."
"Ya dimaafin. Udah kan?"
"Belom, lo belom senyum." Hana menggeleng.
Ia mendekati Jinyoung, lalu bergelantungan di lengan kanan Jinyoung. "Mianhae [Maaf]" Kata Hana sambil membuat puppy eyes. Benar-benar imut.
Jinyoung masih diam, ia membeku sekarang. "Be, Baejin, maafin gue yah. Ayo dong senyum. Gue pengen liat." Hana menekan lengan Jinyoung sambil berkata imut.
"Baejin yang ganteng seantero dunia, yang baik, tidak sombong, ramah dan rajin menabung. Senyum dong." Lagi-lagi Hana mencoba membujuk Jinyoung.
Tapi tetap tak ada respon dari sang empunya. Ia masih diam, karena hari ini rasa sayangnya bertambah pada Hana.
"Apa gue mesti buat face kayak bang Ong biar lo ketawa?" Hana mencoba membuat wajahnya terlihat seperti Ong. Bukannya jelek, ia tetap saja imut.
"Iya gue maafin Hana. Udah kan, udah senyum nih gue." Kali ini Jinyoung benar-benar tertawa karena sikap kekanak-kanakan Hana.
"Jangan buat wajah kayak gitu lagi, ntar Seongwoo hyung bahagia."
"Bahagia kenapa?"
"Karena dia udah punya kembaran sekarang."
Hana memukul lengan Jinyoung pelan sambil ikut tertawa.
"Duh sakit!" Kening Jinyoung berkerut, seperti ia kesakitan.
"Mian mian." Hana langsung mendekati Jinyoung dengan khawatir.
"Bercanda." Kata Jinyoung tiba-tiba sambil tertawa. Hana yang mendengar itu hanya merotasi bola matanya, lalu ikut tertawa bersama Jinyoung.
"Udah mau jam 11 nih, balik yuk. Ke pondok Ajusshi." Jinyoung melirik jam tangannya.
"Iya, yuk." Kata Hana.
Mereka kembali ke pondok, dan menemui supir pribadi Jinyoung disana. "Ajusshi kami sudah kembali." Kata Jinyoung riang.
"Oh sudah selesai? Cepat sekali?" Lelaki paruh baya itu bangkit dari duduknya di pondok yang nyaman.
"Kami mau pergi nonton, di bioskop yang dekat sini." Jinyoung menjelaskan.
"Yasudah pergilah, tapi aku tidak bisa mengantar mu. Aku belum sarapan." Kata supir pribadi Jinyoung berbohong.
Ia ingin meninggalkan mereka berdua, entah kenapa rasanya seru mencampuri urusan anak muda. Lagian, ini bisa mempermudah Jinyoung pikirnya.
"Oh kalau begitu Ajusshi duduk saja disini. Ajusshi makan dulu." Hana menyambung.
"Iya, aku dan Hana akan pergi sendiri. Nanti jemput kami didepan bioskopnya ya Ajusshi?" Jinyoung menunjuk Hana dan dirinya.
"Baiklah, kalian jangan lewat jalan besar ya. Lewat jalan kecil yang jarang dilewati orang saja. Nanti kalau Jinyoung ketawan, aku yang kena masalah." Lelaki tua itu tersenyum.
Mereka berdua. Hana dan Jinyoung, mengangguk. Lalu segera berangkat melewati jalan yang diberitahu supir Jinyoung.
Disini masih sangat asri, dan sepertinya aman untuk Jinyoung dan Hana berjalan leluasa. Rumah-rumah kayu sederhana, petani tua yang sedang bekerja, dan juga orang-orang pembawa kayu dari gunung didekat sini.
Jinyoung melepas setengah maskernya. Ia menghirup udara dalam-dalam. "Wuah, segar banget." Gumamnya.
Hana ikut menghirup udara bebas, lalu ia tersenyum ketika udara itu memenuhi paru-paru. Segar, seperti kata Jinyoung.
"Be, ayo pegangan tangan." Hana mengadahkan tangannya, mengulangi apa yang dilakukan Jinyoung.
"Pegangan tangan sih iya, tapi ga ada kepastian. Ups"-author.
Jinyoung mengangguk mantap dan menggenggam tangan Hana erat. Mereka terdiam, menikmati hari yang mungkin jarang didapatkan seperti ini.
Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Seperti tengah malu-malu untuk berkata sepatah kata. Tapi mereka bahagia, lihatlah senyuman cerah itu.
"Be bentar ya." Hana berhenti, melepaskan genggaman tangannya dan mengeluarkan ponsel.
"Ngapain?" Jinyoung merapikan rambutnya yang menutupi wajah.
"Coba ketawa." Kata Hana sambil mengarahkan ponselnya pada Jinyoung.
Bukannya tertawa Jinyoung malah bingung. "Untuk apa?" Tanyanya polos.
"Nanti gue kasih tau, ketawa cepetan." Desak Hana.
P_wj_______
Your face dek
From : adek gue.Like 456.123.101
Comment 200.103.101Yunjisung tetap ganteng kok.
Seongwoo tetap hensom.
Hasungcute tetap cute.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞
Fanfictionㅡ𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝟏𝟏 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 𝐰𝐡𝐨'𝐬 𝐛𝐞𝐞𝐧 𝐬𝐮𝐜𝐡 𝐚 𝐠𝐫𝐞𝐚𝐭 𝐡𝐞𝐥𝐩. "𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚"ㅡ𝐡𝐚𝐧𝐚 "𝐠𝐮𝐞 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐩𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 �...