Kening Hana berkerut, bukan ini yang ia maksud. Jelas ia sangat mau seperti ini, jika saja bisa Hana berharap hari besok tidak akan ada agar hari ini Jinyoung selalu bersamanya.
"Udah jangan dikurangi, gue mau kok. Btw udah bilang abang belom?" Tanya Hana.
"Udah, katanya kalo pulangnya kemaleman gue sama ajusshi tidur dirumah lo." Kata Jinyoung polos.
Hana mengangguk, ia tak perlu khawatir karena Kara ada dirumah nanti malam. Hanya saja ia penasaran, apa yang akan mereka lakukan ketika hari berganti malam.
"Mau denger lagu ga?" Tanya Jinyoung membuka aplikasi musik di ponselnya. Membuat lamunan Hana berserak.
Hana menggeleng. "Denger lo nyanyi aja deh." Katanya pelan.
Jinyoung tertawa kecil, manis sekali. Ia mengangguk dan mulai mengetes pita suaranya.
I found a love for me Darling just dive right in And follow my lead Well I found a girl beautiful and sweet I never knew you were the someone waiting for me 'Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was I will not give you up this time But darling, just kiss me slow, your heart is all I own And in your eyes you're holding mine
Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms Barefoot on the grass, listening to our favorite song When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath But you heard it, darling, you look perfect tonight
Well I found a woman, stronger than anyone I know She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home I found a love, to carry more than just my secrets To carry...
Skip
Hana terhanyut oleh aliran deras nada indah Jinyoung. Seakan-akan Jinyoung memuji Hana lewat lagu itu. Pipi Hana memerah, ia malu sekarang.
Jinyoung yang selesai menyanyi meletakkan tangannya di pipi Hana. "Kok pipi lo panas?"
"Eh? Engga, ga papa be. Suara lo tadi bagus banget." Kata Hana gugup.
***
Mereka sampai di pukul 08.02 KST, angin berhembus kencang membuat rambut Hana dan Jinyoung berantakan.
"Ajusshi tunggu saja di pondok, nanti akan ku telpon jika ingin kembali." Kata Jinyoung sopan.
"Tentu, oh ya ajusshi tolong rahasiakan dari semuanya kalo aku pergi tanpa kawalan mu ya." Kata Jinyoung pelan.
Pria tua itu mengangguk mantap, ia sudah berpengalaman tentang ini. Anak muda yang pemalu tiba-tiba ingin pergi berdua dengan seorang gadis. Jelas ini bukanlah perjalanan biasa.
Mereka mulai berjalan berdua, melewati gundukan-gundukan tanah berumput hijau dengan bunga-bunga kecil yang hidup liar.
"Kita mau kemana? Disini bisa liat apaan be?" Tanya Hana antusias.
"Liat pemandangan, sampe kedeket gunung itu. Tapi kita engga naik kok, cuma liat dari pinggir-pinggir doang" Kata Jinyoung sambil menunjuk gunung berkabut.
"Oh oke oke." Balas Hana singkat.
Jinyoung berdiri sejajar dengan Hana, tapi matanya tak sedikit pun melihat Hana. Ia hanya fokus pada rumput yang menari indah akibat hembusan angin.
Sementara Hana tak peduli seindah apapun pemandangan didepannya, semua kalah dengan pemandangan yang ada disampingnya. Seorang pria imut yang punya tawa berkerut.
Berkali-kali ia tersenyum, memandang wajah Jinyoung yang fokus kedepan. Ia menggenggam tas tangannya erat, seakan melampiaskan bahagianya disana.
Wushh....
Wushh....
Wushh....
Angin pagi ini ternyata sangat kencang, mampu membolak-balikkan rambut Hana. Mungkin juga perasaannya.
Kemeja Jinyoung yang dua kancing atasnya terbuka ikut tertiup angin. Membuat jantung Hana berdegup. Jinyoung memang gemar memakai kemeja yang agak besar. Seperti yang ia pakai sekarang.
Park_Hana__________ @Ilsan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.