Hana dan Jinyoung berjalan kearah pintu masuk dorm. "Lo ketemu Abang dimana?" Tanya Hana.
"Tadi didepan pas nyari gelang. Han, lo gapapa kan? Kayak lemas gitu?" Tanya Jinyoung pura-pura tidak tahu.
"Gue gapapa. Baejin gue mau cepat-cepat ketemu Abang" Hana memandang Jinyoung dengan tatapan sendu.
Jinyoung langsung mengangguk tegas, dan berjalan lebih cepat. Lalu tiba-tiba Hana berkata pelan "Baejin gue tau, lo engga baru dateng kan?"
"Maksud lo Han?" Jinyoung sedikit terperanjat dengan kata-kata Hana.
Hana diam, matanya bertambah sendu sekarang. Ia menatap Jinyoung dengan senyuman tipis. Kemudian tangan Hana memegang kedua tangan Jinyoung erat.
"Baejin, plis jangan kasih tau Abang tentang apa yang lo dengar tadi ya?" Ucap Hana pelan seakan dirinya tak ada tenaga sekarang.
Baejin menatap Hana dengan tatapan kasihan. Ia melepaskan tangan Hana, lalu membawa Hana dalam pelukannya.
"Iya Han, gue janji gaakan kasih tau Ujin hyung. Lo jangan hilang semangat gini, entar semua orang nanyain lo gimana. Gue tau pasti berat buat lo. Gue juga dengar dia bikin lo sakit hati dan dia nabrak lo." Jinyoung menepuk badan Hana pelan.
"Jujur Han, gue pengen tau apa alasannya. Atau gimana kalian bisa ketemu. Tapi lo tenang aja, gue gabakal tanya itu sekarang. Gue ngerti perasaan lo. Yang penting lo harus tenang dan tetep senyum kayak awal lo datang" Tambah Jinyoung.
Air mata Hana mengalir. Lega rasanya Jinyoung mengerti perasaan. Hana membalas pelukan Jinyoung. "Baejin, seberapa banyak Abang tau soal tadi?" Hana mencoba mengeluarkan suaranya.
"Engga banyak Han. Cuma tentang Shuwan yang muncul jadi adiknya Ujin hyung. Cuma sampe situ, dia langsung masuk kedalam." Jinyoung melepaskan pelukannya.
Hana mengangguk. "Syukurlah. Makasih ya Baejin untuk semuanya." Hana tersenyum tipis.
Jinyoung tertawa kecil lalu menghapus air mata yang mengalir pada Hana. Ia menggenggam tangan Hana dan masuk ke dorm.
Di dalam dorm
🐙🐙🐙
Mereka berdua dikejutkan dengan Daniel dan Woojin yang menunggu sambil menatap tiada henti.
Hana dan Jinyoung mencoba mengatur nafas mereka ketika melihat Woojin. Woojin tersenyum tipis memandangi adik perempuannya itu.
Hana menghela nafas dan mulai tersenyum. "Abang! Hana kangen!" Hana berlari memeluk abangnya.
"Gue juga Han. Kangen banget sama lo. Maaf ya kalo gue jarang ada waktu buat lo" Woojin memeluk Hana dengan erat.
"Gue sayang banget sama lo, maaf kalo gue bukan Abang yang baik buat lo" Suara Woojin sedikit parau.
"Lo gapengen di Ilsan kan? Kalo emang ga pengen kita balik ke myeong-dong sekarang." Woojin mengelus puncak kepala Hana.
"Kita juga gapernah liburan. Jangan takut telpon gue. Tinggal bilang kapan mau pergi, gue langsung datang" Sambung Woojin.
Daniel menatap heran pemandangan didepannya. Sementara Jinyoung hanya menunduk menatap kakak adik itu.
Hana yang menyadari abangnya tau soal tadi hanya bisa menangis di dada bidang abangnya. Dan menjawab pertanyaan Woojin dengan anggukan.
"Lho lho? Kenapa nih, Hyung yang ini ga disapa Han?" Daniel angkat bicara dan menunjuk dirinya sendiri.
Hana yang mendengar namanya dipanggil langsung menghapus air matanya dan tersenyum manis.
"Bang Daniel, Hai" Hana melambai ke Daniel.
"Nah gitu dong, Hai Hana. Lo cantik banget" Daniel memeluk Hana.
Hana tersenyum kikuk. "Han ke kamar gue yok" Daniel melepas pelukannya.
Seketika Jinyoung menatap Daniel. "Hyung mau ngapain?" Tanyanya.
"Jangan mikir macem-macem gue mau kasih Hana sesuatu. Yuk Han" Daniel menarik tangan Hana.
Jinyoung mengangguk lalu menghampiri Woojin yang terdiam. "Hyung" Ia memeluk Woojin.
Woojin menutup mukanya dengan tangan. Bisa terlihat air mata yang mengalir dari sela-sela tangannya.
"Kasian"-author
"Gue jaat ga sih:("-linlin
Park_Hana_____
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞](https://img.wattpad.com/cover/142122793-64-k219331.jpg)