Lelaki imut, Bae Jinyoung sudah rapi pagi ini. Ia membuka tirai kamarnya, melihat salju yang tengah turun itu. Ia tersenyum tipis.
"Ya! Jinyong tutup tirai nya, gue masih ngantuk" Jisung yang tersentak sedikit mengomel.
Jinyoung langsung menutup tirai itu, dan melangkah keluar. Kedepan pintu kamar Guanlin. Lalu tepat di depan pintu, ia berhenti.
"Gue buatin teh dulu deh. Jadi abis dia bangun, gue bisa ngobrol sama dia." Jinyoung memutar langkahnya, turun ke lantai pertama. Ke arah dapur.
Ia membuka tirai jendela besar, menyiapkan meja kecil dan dua cangkir teh hangat. Serta sepiring penuh roti ikan yang enak disantap dikala musim dingin. Jinyoung tersenyum melihat meja yang sudah rapi itu. Pasti Hana akan senang melihat ini, pikirnya. Ia naik kelantai dua. Ke kamar Guanlin.
Ia memutar kenop pintu dan melihat kamar Guanlin yang gelap. Bukan karena tirainya tertutup, tapi karena lampunya mati.
"Oh? Lampu kamar linlin mati." Gumamnya.
Jinyoung mencari stop kontak dan menekannya berkali-kali. Untungnya lampu itu berfungsi. Pandangan Jinyoung langsung jatuh ke tempat tidur Guanlin.
Jinyoung terkejut melihat pemandangan di depannya. Hana tidur dalam dekapan Guanlin dan Guanlin juga memeluknya.
"Apa yang mereka lakukan semalam? Apa jangan-jangan..." Jinyoung sudah berpikir kemana-mana.
Tepat saat itu, Hana terbangun karena sinar lampu yang mengganggunya. Ia langsung duduk tegak di atas tempat tidur Guanlin.
Hana mengucek matanya, dan melihat Jinyoung tengah berdiri didepan pintu. Ia tersenyum kikuk. "Baejin, gue..." kata-kata Hana belum sempat tersambung.
Jinyoung langsung menutup pintu kamar Guanlin dan turun ke lantai bawah. Pikirannya kacau sekarang. Ia mengacak rambutnya beberapa kali.
Sedangkan dikamar Guanlin, Hana langsung pergi dan mencari Jinyoung. "Oh My God Han. Gimana nih, gue takut Baejin mikir yang engga-engga." Hana menepuk jidatnya.
Hana berlari kearah dapur, entah kenapa firasatnya bilang Jinyoung ada disana. Dan itu benar, Jinyoung tengah duduk sendiri di kursi yang ia siapkan.
"Baejin..." panggil Hana pelan.
Jinyoung menoleh, lalu tersenyum tipis. "Pagi Han, tidur lo nyenyak?" tanya Jinyoung datar.
"Engg lumayan. Gue udah selesain semua masalahnya be, terus yang lo liat tadi itu bener-bener engga sengaja. Gue sama linlin ga ngapa-ngapain. Serius be, gue ga boong. Percaya ya sama gue," Hana menjelaskan.
"Lho? Emang gue nanya itu Han?" Kata Jinyoung datar.
Hana menatap mata Jinyoung lalu menggeleng. "Gue cuma takut lo salah paham," kata Hana.
"Yaudah, lo masih mau berdiri? Sini duduk." Jinyoung menepuk kursi disebelahnya.
Hana tersenyum dan duduk di sebelah Jinyoung. Mereka minum teh berdua. "Han, abis ini lo bersih-bersih ya. Ntar berangkatnya sama gue aja" Kata Jinyoung.
"Oke, siap Baejin." Hana melahap habis roti ikan yang dipegangnya.
🐙🐙🐙
08.30 KST
"Bang, Hana berangkat dulu." Hana memeluk Woojin dengan erat.
"Iya Hana sayang, hati-hati ya." Woojin membalas pelukan adiknya.
"Jadi pengen meluk juga," Daniel tersenyum riang.
Hana mendekati Daniel dan memeluknya. "Bang Niel, makasih ya udah balikin mood gue kemaren."
"Iya Hana cantik, sama-sama." Daniel membalas pelukan Hana.
"Kalo gue ada waktu, nanti gue kesini lagi. Makasih ya buat semua abang-abang. Kapan-kapan mampir ke rumah gue ya," kata Hana.
"Boleh Han, pokoknya siapin aja makanan yang banyak." Jihoon bersemangat.
"Iya Han, nanti pasti gue sama hyung yang lain dateng." Jisung tersenyum.
Hana membungkuk, dan pamit pada member lain. Tapi matanya tak menangkap benda asing yang selalu mengganggunya. Lai Guanlin. Kemana lelaki itu?
.
Mian, hari ini up terakhir. Nantikan update an nya ya! Makasih yang selalu support ❤❤❤
Baejinz Why so beautiful?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞](https://img.wattpad.com/cover/142122793-64-k219331.jpg)