29

4.5K 424 2
                                    

🐙🐙🐙
885 word-authour.

"Untuk semua yang terjadi hari ini." Guanlin tersenyum tipis.

Hana cuma mengangguk. Dan untuk pertama kalinya seorang Lai Guanlin senyum pada Hana.

"Lin, udah lama gue ga liat lo senyum kayak gini" Hana ikut tersenyum.

Bukannya membalas perkataan Hana. Guanlin malah menyinggung persoalan lain. "Han, bisa ga kita ngomongin semuanya secara baik-baik?"

Hana mengangguk lalu mengusap air mata nya. "Iya gue juga maunya gitu. Lin, lo sayang ga sama gue?"

Deg! Pertanyaan itu seakan menusuk hati Guanlin. Ia tak percaya akan mendengar pertanyaan itu dari seseorang yang spesial.

"Kalo lo ga ngejawab berarti artinya iya" Hana menyimpulkan sendiri.

"Iya gue sayang sama lo dari dulu sampe saat ini. Han, cowo yang sering ngikutin lo itu siapa?" Sekarang Guanlin yang bertanya.

"Itu sepupu gue, kebetulan dia juga liburan di Taipei. Dia ngejagain gue disana karena perintah mama papa. Dia bukan pacar gue, dan ga akan mungkin jadi pacar gue" Hana menjelaskan.

Ada perasaan lega yang terbesit dihati Guanlin. "Tau ga pas itu gue cemburu banget. Ngeliat dia selalu ngekorin kita kemana-mana"

"Yaudah kan sekarang udah jelas. Lo gaperlu mikirin itu lagi. Sekarang gue mau tanya, dan lo harus jawab jujur" Hana memajukan badannya sehingga sangat dekat dengan Guanlin.

Hana menatap mata Guanlin dalam. Mengelus kedua pipinya pelan. "Kenapa lo sengaja nabrak gue waktu itu? Dan kenapa lo ninggalin gue tanpa kabar?"

"Itu semua tuntutan mama papa gue. Lo tau kan kejadian itu pas gue mau ikut pd101. Kata ortu gue, gue harus nyingkirin orang-orang yang mungkin bakal ngehalangi jalan ga. Alasan itu yang bikin ga nabrak lo dan ninggalin lo, maaf Han" Guanlin menjelaskan dengan wajah menyesal.

Hana hanya mengangguk. "Yaudah, sekarang udah ga ada kaitannya juga. Mending lupain aja"

"Iya, maaf juga manggil lo Shuwan." Kata Guanlin.

"Iyaya udah gue maafin. Lo minta maaf nya banyak banget" Hana melepaskan tangan nya dari pipi Guanlin.

"Yaudah karena semua udah jelas, kita baikan ya? Jangan kayak tadi" Guanlin tersenyum.

Hana mengangguk dan ikut tersenyum. "Yaudah sekarang tidur yuk" Guanlin melebarkan selimutnya.

Mereka tidur berdua, berbagi selimut. Hana tidur dalam dekapan Guanlin yang tengah mengelus puncak kepala nya itu.

"Lin, lo bilang sampe sekarang lo masih sayang gue ya?" Tanya Hana tiba-tiba.

"Iya masih, lo kepikiran ngulang semuanya dari awal ga? Maksud gue ayo kita pacaran gitu." Guanlin menatap Hana.

"Pacaran?" Hana langsung menjauh dari dekapan Guanlin.

"Iya pacaran, kemaren itu kan gue belom sempat nembak lo. Kenapa? Lo udah gasuka sama gue?" Tanya Guanlin.

Hana terdiam sebentar, entah kenapa hatinya bingung saat ini. Ia dulu sangat suka pada Guanlin. Tapi sekarang, perlahan rasa itu lenyap.

"Bukan gue gasuka lin. Gue cuma gabisa buat hal indah baru sama orang yang udah nyakitin gue." Hana berkata jujur.

Sekarang gantian Guanlin yang terdiam. Ada rasa sesal meenghujam hatinya. "Han, lo udah suka sama orang lain ya?" Tanya Guanlin spontan.

Hana menggeleng cepat. "Engg-engga tau. Gue mau nikmatin waktu disini sama Abang." Hana menjelaskan.

"Emm okee deh kalo itu kemauan lo. Tapi kita tetep temenan kan?" Guanlin bertanya lagi.

"Ya iyalah, lo kira karena lo udah jaat banget sama gue, gue gamau temenan sama lo. Gue ga sejaat itu, nih ya Lin gue kasih tau. Bukannya gue mau bikin lo down atau gimana." Hana menatap Guanlin.

Guanlin diam seribu bahasa, dan menunggu kata-kata selanjutnya dari Hana.

"Pas gue ketemu lo, gue pengen banget maki lo. Lo gatau aja perasaan gue setelah lo lakuin semua itu. Gue cuma gamau pacaran sama orang yang udah pernah buat gue sakit. Walau ada kemungkinan lo berubah, tapi gue tetep gamau. Maaf ya lin, lo pasti bisa dapat cewe yang lebih baik dari gue." Hana berkata jujur.

"Tapi Han, gue janji gabakal ngulangin itu lagi" Kata Guanlin. Terpancar wajah sedih dan kecewa diwajahnya.

"Janji? Jangan ngomong gitu deh lin. Ntar lo nyesel ngomong gitu karena tiba-tiba ngulangin semuanya. Lo tau kan gue ini orangnya suka jujur, suka spontan kalo ngomong sama orang. Jadi, yang lo denger sekarang ini. Semua pikiran gue." Suara Hana parau.

Ia sudah tak marah pada Guanlin, hanya saja memendam unek-unek sebanyak ini rasanya tak sanggup. Lalu Hana memutuskan untuk mengungkapkannya.

"Bisa ga gue minta tolong sama lo?" Tanya Hana.

"Tentang apa?" Katanya.

"Siapa pun yang deket sama gue, pliss lo jangan ikut campur. Dan jangan pernah ungkit masalah di Taipei" Kata Hana.

Guanlin diam, menunduk. Hatinya sakit mendengar kata-kata dari Hana. Selama ini ia pikir, ia lah yang paling menderita dibanding Hana.

Tapi nyatanya, perkataan Hana memang benar. Guanlin lah yang benar-benar jahat padanya. Sekarang tinggal lah rasa menyesal yang akan terus ada disini. Dihatinya.

Perlahan Guanlin mengangguk pelan. Lalu ia tersenyum tipis. "Oke Han, lagian gue udah banyak salah sama lo. Gue bakal tepati janji itu" Katanya.

Hana tersenyum lebar sambil menepuk bahu Guanlin pelan. "Bagus deh. Makasih ya" Lalu ia berbalik menarik selimut dan tidur.

Guanlin masih memandang wanita didepannya. Sekarang mata panda itu sedang menangis. Hatinya benar-benar kesakitan sekarang.

"Han, selamat tidur" Hati Guanlin berkata. Ia berbalik, lalu menangis.

"Bodoh lo Lin. Ya jelas lah dia gamau. Lo itu udah jaat sama dia. Ya ampun kenapa gue pura-pura nutupin semua perasaan gue sama Hana" Guanlin menahan tangisnya.

Wannaoneofficial

If you promise to stay, I promise to never leave - Hasung#wanna #one #ha #sungwoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

If you promise to stay, I promise to never leave - Hasung
#wanna #one #ha #sungwoon

Like 111.101.111
Comment 11. 230.010

Park_Hana_____ baper:)) @hasungcute

Hasungcute wannable ily

Nierikang nice hyung!

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang