9

6K 526 9
                                    

🌷🌷🌷

"Itu mah gue udah tau," kata Hana dalam hati.

"Nah, ntar dimalam bazar itu Wanna One bakal datang. Jadi kita harus buat stand kita spesial biar mereka masuk ke stand kita." Kata wanita itu riang.

Hana terperanjat, "njir seriusan. Wanna One bakal datang. Walaupun gue gabisa masak, apalagi masakan Korea. Pokoknya Wanna One mesti ke stand gue. Titik," batinnya berkata cepat.

"Han, lo kok diem?" tanya Youngmin.

Hana menggeleng cepat. "Oke temen-temen, gue bakal ikutan partisipasi. Gue bakal ikutan berjuang buat stan kita yang paling bagus," kata Hana semangat.

Youngmin dan wanita itu saling pandang. Lalu bertepuk tangan, membuat jelas yang tenang menjadi ricuh kembali.

Tiba-tiba dari balik pintu, Hyunbin datang bersama anak lain dengan raut muka yang heran. "Ada apaan nih?" tanyanya.

"Soal yang semalam bin." Balas Youngmin.

Hyunbin mengangguk, dan langsung mengedarkan pandangannya. Mencari sosok gadis berambut panjang yang ditemui nya tadi.

Hati nya sedikit melayang, melihat gadis itu tengah tertawa kecil. Entah kenapa, Hyunbin suka melihatnya.

"Hana lo belom masuk grup kelas. Id line lo ap—" perkataan Youngmin terpotong.

"Gue ada line Hana. Nanti gue aja yang nge add dia," jawab Hyunbin cepat. Ia tak ingin Youngmin, atau pun lelaki lain tau id line Hana.

Hana hanya menatap datar percakapan dua lelaki itu. "Temen-temen hari ini kita  nentuin hari, dan pembagian partisipasi ya," wanita yang masih berdiri didepan kelas memberi info.

Mereka duduk di bangku dengan tertib, memperhatikan setiap pendapat dan hal yang dilakukan orang lain di depan. Hana juga tidak malu untuk mengemukakan pendapatnya.

Setengah jam kemudian, perbincangan mereka yang lebih tepatnya rapat. Sudah selesai. Hana melirik arloji yang melingkar di tangannya. Jam 11.30 KST.

Beberapa teman Hana sudah meninggalkan kelas. Hanya Youngmin, Hyunbin, wanita yang bersama Youngmin, dan Hana yang tengah menunggu Do Yeon.

Hana tidak punya nomor telepon Do Yeon. Jadi yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menunggu sekitar dua jam lagi. Do Yoen biasanya menjempupt jam satu siang.

Hana setia mendengarkan percakapan mereka. Terkadang ia ikut tertawa juga. Lalu wanita yang duduk disamping Youngmin mendatangi Hana.

"Ohya, maaf Han. Tadi kita belom kenalan, gue Kimchi. Tapi lo jangan salah ya, gue bukan kimchi yang sayuran itu," Kimchi tertawa kecil.

 Tapi lo jangan salah ya, gue bukan kimchi yang sayuran itu," Kimchi tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haha, oke ci oke. Gampang," Hana mengangguk sambil tertawa.

"Ci, sini bentar deh. Lo udah tulis daftar bahan belom," Youngmin membuka beberapa lembar data yang mereka kumpulkan tadi.

"Udah kayaknya. Han, gue tinggal dulu ya. Pak ketua kelas manggil nih," Kimchi datang ke meja Youngmin.

Hana mengangguk. Lalu ia tinggal sendiri. Hyunbin duduk agak jauh darinya sambil memegang ponsel. Terlalu membosankan disini. Hana menenggelamkan kepalanya di meja.

"Han, lo ngantuk ya? Gue anterin yuk," suara Hyunbin terdengar mendekat.

Hana mendongakkan kepalanya, "engga, cuma bosen. Gausah gue nungguin supir," jawabnya.

Hyunbin menarik bangku yang ada didepannya ke sebelah bangku Hana. Ia duduk sambil menatap Hana.

"Eww ini cowo kenapa sih," Hana berkata agak jengkel dalam hatinya.

"Han, lo suka makan apa? Minum apa? Kalo weekend ke mana? Yang ga lo suka apa?" Hyunbin mengeluarkan note kecil dari kantong celananya.

Ia berusaha mencari halaman yang kosong dari note itu. Sekilas Hana membaca kata-kata di halaman-halaman note itu.

Park_Hana____
@Ilsan

Dingin yaa @wannaoneofficial💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dingin yaa @wannaoneofficial💙

Like 3.457

Park_Hana___ menonaktifkan kolom komentar.

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang