"People are watching us, keep your voice down," (Orang sedang memperhatikan kita, turunkan volume suaramu.) Ryuji memberitahukan Asami untuk menurunkan volume suaranya.
"Why should I care? When you don't care at all?!" (Mengapa aku harus peduli? Sedangkan kau sama sekali tidak peduli?!) Ia kembali menggebrak meja.
"I'm at my limit, Asami. Please, go." (Aku sudah mencapai batasku, Asami. Tolong, pergilah.)
"Pssttt... Hana!" Leon berjalan jongkok mendekati Hana agar gadis muda itu kembali ke tempat duduknya, "Lo ngapain di situ? Balik sini. Woy! Itu bukan lagi opera, malu-maluin gue aja lo!"
"Stt... Yon, lagi seru!"
Leon pun duduk di kursi kosong sebelah Hana, namun ia memberikan senyumannya terlebih dahulu ke wanitadi depannya yang memberikan tatapan tidak nyaman.
"Malu anjir, balik udah. Orang berantem malah diliatin," Leon kembali memperingatkan Hana.
"Seru banget, Yon. Macem nonton sinetron di tv, tapi bedanya ini pake bahasa Inggris."
"Jangan nonton sinetron penyihir, ntar dikutuk lo!"
"Emang lo kata sinetron hidayah, ya nggak lah!"
Leon dan Hana masih saja berbicara dengan saling berbisik.
***
"If you don't want to go, I will go," (Jika kamu tidak ingin pergi, aku yang akan pergi.) Ryuji bersiap berdiri, namun tak sampai ia mengangkat pantatnya, wajahnya sudah basah tersiram isi mangkuk dessert yang ia pesan. Ryuji tersenyum sinis.
"You are so sour and salty, Ryuji. This dessert will help you to become sweet!" (Kamu sangat asam dan asin, Ryuji. Dessert ini akan membantumu menjadi manis!) Tegas Asami.
Para pelanggan dan pelayan membuka mulutnya, terkejut karena adegan barusan. Siraman telak ke wajah pria, mereka tonton secara langsung kali ini.
"What the fuck?!" Hana menggebrak meja, membuat dirinya mengambil bagian dalam drama yang berlangsung.
Leon menatapnya kaget, "Na, lo ngapain? Duduk anjir! Bikin malu! Udah kita nonton aja," ia berusaha menarik Hana untuk duduk.
"Bentar, Yon. Ini benar-bener humiliating banget. Mana bisa dia buang-buang makanan kaya gini, dessert pula. Lo ga liat noh orang-orang pada kepanasan dan mupeng liat dessert ini? Ya gila aja kali dia buang-buang sembarangan."
"Ntar aja laminatingnya."
"Humiliating!!!" (Merendahkan.)
"Ah gue ga peduli. Udah maklumin aja, mereka lagi berantem. Gue tau lo cinta makanan, tapi ga di saat kaya gini juga."
Orang-orang di sana berpaling melihat kehebohan Hana. Asami pun demikian, ia memandang aneh gadis muda yang tak jauh darinya. Ia sama sekali tak mengerti apa yang mereka dua ucapkan dan ributkan.
***
"You stepped over the line, Asami," (Kamu melanggar batas, Asami.) Ryuji bangkit dan membersihkan wajahnya menggunakan sapu tangan yang ia bawa.
Orang-orang kembali memfokuskan pandangan mereka pada drama.
"You are the one who step the line, Ryuji," (Kamu yang melanggar batas, Ryuji.) Asami bangkit dan menampar keras wajah Ryuji, membuat kuku panjangnya dengan sukses menggores wajahnya. Hana dan orang-orang di sana makin kaget dibuatnya.
"Gila, tuh cewe makin keterlaluan," kata seorang pelanggan.
"Na, plis. Jangan jadi superhero sekarang. Malu Na, sumpah," Leon memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Old Man is Mine [INDONESIA]
RomanceJudul: Old Man is Mine - Buku 1 [INDONESIA] Seri: Old Man is Mine Bahasa: Indonesia Rekomendasi Usia: 18 tahun ke atas °•.•°•.•°•.•°•.•°•.•° •.•°•.•°•.•°•.•° Hana Naomi Sachie adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup di tengah keluarga yang...