2

601 36 0
                                    

Bruk!!

"aww... kepalaku." ujarku sambil tertunduk.

"mianhae... maafkan aku." ujarnya meminta maaf. Dari suaranya sepertinya dia seorang namja.

"gwaenchana...aku tak apa." ujarku sambil menunduk dan memejamkan mataku karena merasa kesakitan. Perlahan ku buka mataku. Dan aku melihat ke sebelahku. Orang yang menabrakku sudah tidak ada. Ku pegang kepalaku lagi sambil menunduk.

Alisku mulai berkerut melihat benda di depanku. Kalung. 'Cantik sekali kalung ini. Pasti kalung ini ada pasangannya. Apakah ini milik orang yang menabrakku tadi? Aku rasa mungkin kalung ini berpasangan dengan milik pacarnya. Baiklah kuambil saja. Mungkin aku akan bertemu dengannya lagi setelah ini dan mengembalikannya' pikirku dalam hati. Lagian bila ingin ku kembalikan padanya saat itu juga, kepada siapa aku akan mengembalikannya? Pemiliknya juga sudah pergi. Dan aku pun tak sempat melihat wajahnya. Dan mungkin bila nanti aku bertemu dengannya aku bisa mengenalinya dari suaranya. Tapi sepertinya suaranya tidak asing bagiku.

Aku pun mengambil kalung itu dan memasukkannya ke dalam tas kecilku.

" ye...eonni!" teriakku lagi agar eonni itu sadar aku mendatanginya karena dari tadi dia sibuk dengan handphonenya. Eonni itu pun tersadar bahwa aku telah berada di hadapannya.

"Ah, hye woo-ya, kajja" ujar eonni tersebut sambil menarik tanganku agar mengikutinya.

Eonni itu menarikku ke arah parkiran mobil. Ia pun menyuruhku masuk ke mobil. Aku hanya menurut dan segera masuk ke mobil. Dan mobil pun melaju.

***

Setelah itu, mobil pun berhenti. Kami berada di tempat seperti kompleks rumah. Aku pun bingung di buatnya.

"Kajja, hye woo-ya," eonni tersebut menarik tanganku lagi.

" Kita akan kemana, eonni?" tanyaku.
"Aku akan menunjukkan dimana kau akan tinggal," jawabnya.
"ah, arrasseo." tanggapku.

***

" Disini, kita sudah sampai," ujar eonni tersebut. Ia pun mengetuk pintu tersebut. Dan pintu tersebut pun dibuka oleh seorang perempuan yang sepertinya lebih tua dariku.

"Ah, moo hyun eonni. Ada apa?" tanya perempuan tersebut.

"Aku mengantarkan roommate mu. Kau kan tinggal sendiri."ujar eonni tersebut, moo hyun.

" hyewoo-ya, masuklah. Barang barangmu yang ada di mobil nanti akan aku suruh seseorang untuk membawakannya kesini," ujar moo hyun eonni

" gamsahamnida...eonni,"ujarku berterimakasih.

"ye...ppalli, masuklah." ujar eonni itu.

Moo hyun eonni pun pergi dari tempatku berdiri.

"hyewoo-ya, masuklah," ujar perempuan yang berada di hadapanku.

"Ye..." aku pun masuk.

" Kau bisa tidur di atas," ujarnya lagi padaku. Tempat tidur di ruangan ini tempat tidur model tingkat gitu.

"Ye...arrasseo." ujarku mengerti.

"geunajeona (ngomong-ngomong)...nama seonbae siapa?" tanyaku memulai pembicaraan.

" nae ireumi Kim Min So imnida . Dan kau tak usah memanggilku seonbae . Cukup panggil aku eonni." ujarnya dengan tenang.

"Arrasseo..."jawabku dengan tersenyum.

Kuletakkan tas lecilku di atas sebuah meja. Aku pun duduk di tempat duduk dekat meja tersebut. Ku perhatikan setiap sudut ruangannya. Sangat bagus. Ruangannya terlihat sangat cerah.

Tiba tiba aku teringat akan kalung yang kutemukan tadi. Ku raih tasku. Ku lihat kalung itu. 'Dimanakah kalung ini harus ku letakkan agar tak hilang?' aku bertanya pada diriku sendiri. Ku coba untuk mengambil sesuatu barang yang dapat dijadikan tempat kalung tersebut. Akhirnya ku temukan kotak kecil yang biasanya ku buat untuk menaruh cincinku. Ku letakkan kalung itu didalamnya. Ku masukkan lagi ke dalam tasku.

" hye woo-ya." panggil Minso eonni.

"Ye?" jawabku.

"Kau tak ingin makan? atau jalan jalan di sekitar pekarangan sini?" Tanyanya padaku.

"Aniya...eonni. Aku sangat lelah." jawabku.

"Ah...baiklah. Sebaiknya kau tidur saja." suruh eonni itu padaku.

"Aniya, eonni. Aku akan duduk saja." ujarku sambil tersenyum.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Minso eonni langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya. Pandanganku pun kualihkan ke arah pintu.

"Hyewoo-ya, ini barang mu datang," panggil Minso eonni langsung sesaat setelah membuka pintu.

Aku pun berjalan ke arah pintu. Dan segera mengangkat koperku.

"Gamsahamnida...ahjusshi." ujarku berterimakasih sambil sedikit membungkuk. Ahjusshi tadi hanya mengangguk dan segera pergi.

"Sini biar aku bantu." ujar Minso eonni menawarkan diri.

"Gwaenchana...aku bisa eonni," ujarku menolak. Minso eonni pun hanya mengangguk dan tersenyum.

Hari ini pun ku habiskan dengan merapikan barang barangku. Mulai dari menyusun pakaian ke lemari. Dan masih banyak lagi yang ku kerjakan.

***






Jangan lupa vote ya dan like.☺

MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang