note : setiap perkataan yang bercetak tebal berarti perkataan dari namja yang ditemui baekhyun (jin yung) sedangkan yang tidak bercetak tebal adalah perkataan Baekhyun.
Selamat membaca
Semoga mengerti, ya. Soalnya aku buat ceritanya agak rada bingung gitu menyampaikannya dalam bentuk cerita gini. Jadi kalau gak paham boleh tanyak kok samaku😊
-—----------————————-----——
Baekhyun pov
Tanganku mulai mengepal melihat wajahnya. Aku ingat, dia adalah namja yang kulihat menculik hyewoo pada malam itu.
"Kau?! Kau namja yang menculik hyewoo di mobil itu, kan?!"Emosiku sudah memuncak. Langsung kuberjalan ke arahnya dan...
Bugh
Satu tumbukan dariku mendarat di pipinya.
Kulihat dia sama sekali tak berniat membalasku, dia hanya memegang pipinya dan kemudian mengelap sedikit darah yang ada di bibirnya.
"Iya, kau benar. Aku yang menculiknya waktu itu."
Emosiku kembali memuncak di hadapannya begitu mendengar perkataannya. Kukepalkan tanganku kembali dan aku mulai menarik kerah bajunya.
Kulihat dia sama sekali tak menahan tanganku, tapi dia justru diam tak melawan. Akhirnya, tanganku yang mengepal kuturunkan sebelum aku sempat menumbuknya untuk kedua kalinya.
"Lakukan apapun yang ingin kau lakukan padaku. Aku memang pantas menerimanya. Aku sangat bersalah pada hyewoo."
Kalimat itu keluar dari mulut namja itu.
Kujauhkan tanganku yang sedari tadi menarik kerah bajunya.
"Hahah... aku tak ingin tanganku kotor hanya karena menyentuh wajah dan tubuhmu ini."
Namja itu hanya menatapku dengan wajah sendunya.
"Huh... maafkan kesalahanku. Dimana hyewoo?"
"Dia ada di dalam mobil. Untuk apa kau mencarinya?"
"Tidak. Baguslah kau sudah menjemputnya."
"Aku semakin tak mengerti denganmu. Kau yang telah menghancurkan hidupnya. Tapi, kenapa sekarang kau peduli dengannya?"
"Aku bersalah padanya. Aku yang membuat dia seperti itu. Jadi kali ini aku tak mau membuat kesalahan lagi padanya."
"Ya, kau memang bersalah. aku bingung... bagaimana kau bisa tau dia ada di halte jam segini?"
"Aku dari tadi pagi mengikutinya. Tapi saat aku mengikutinya, ternyata sampai malam ini, dia belum kunjung pulang. Aku tak berani mendatanginya dan menyuruhnya pulang. Karena aku rasa dia akan terganggu dengan kedatanganku. Makanya aku menyuruhmu. Aku tau kau dekat dengannya, tadi pagi aku melihat kau dan dia ada di sebuah cafe."
"Kau mengikutinya dari pagi?"
"Ya. Aku ingin minta maaf padanya."
"Hm... bagaimana kau bisa tau nomor handphoneku?"Mungkin ini adalah pertanyaan konyol yang kulontarkan untuknya dalam situasi menegangkan seperti ini.
Kulihat dia hanya sedikit tertawa dan tersenyum ke arahku.
"Bagaimana aku bisa tak tau nomor handphonemu? Sementara aku saja bisa tau nomor handphone Chanyeol?"
"Kau meminta nomorku dari Chanyeol?"
"Bukan...""Hah... ya sudah terserahmu. Jadi apa keperluanmu menyuruhku untuk datang kesini?"
"Aku ingin kau membantuku."
Keningku mengerut mendengar perkataannya.
"Bantuan?"
"Ya aku minta kau membantuku untuk menebus kesalahanku padanya."
"Kau ingin menebus kesalahanmu padanya?"
"Ya."
Aku rasa ini adalah hal konyol yang pernah ku dengar, dia baru saja menyakiti seorang korbannya yang bahkan korbannya baru saja merasakan efek perbuatannya, tapi secepat itukah dia ingin menebus kesalahannya? Rasanya ini adalah waktu yang sangat cepat untuk seorang penjahat mengakhiri kejahatannya.
"Hahah... ini konyol. Kau baru saja melakukan kejahatanmu pada hyewoo. Dan hyewoo baru saja merasakan efeknya. Kenapa secepat itu kau ingin menebus kesalahanmu padanya?"
Begitu aku mengatakan hal itu di depannya, tiba tiba wajahnya sendu kembali. Bahkan lebih sendu dari sebelumnya.
"Kau mungkin tak mengerti. Ada alasan yang membuatku tak bisa melukainya."
Kembali keningku berkerut untuk kesekian kalinya di hadapan namja itu. Aku semakin bingung saja dibuatnya.
"Alasan? Alasan apa yang akhirnya membuat kau sampai tak bisa melukainya? Ini aneh. Aku tak pernah melihat penjahat sepertimu sebelumnya, yang tak bisa melukai korbannya sendiri."
"Ini masalah hati. Aku mulai jatuh cinta padanya..."
Perkataan namja itu membuatku benar benar terkejut.
Dia mencintai hyewoo? Bagaimana bisa?
"Aku tak tau bagaimana mungkin aku bisa mencintainya. Tapi itulah yang kurasakan saat ini. Aku mulai jatuh cinta padanya mulai saat malam dimana aku menculiknya. Di saat itu, entah kenapa saat aku melihat matanya yang sedang terpejam, disitulah aku mulai merasa ada yang aneh dalam hatiku. Hm... aku merasa bersalah mulai disaat malam dimana aku, dia, dan Chanyeol bertemu, disaat itu dia menangis karenaku. Aku merasa sakit saat melihatnya menangis, dari situlah aku sadar kalau sebenarnya aku mencintainya. Tapi, yang bodohnya, aku terus saja melakukan rencana yang telah di atur untuk menghancurkan hubungan hyewoo dan chanyeol. Padahal tanpa kusadari, itu yang membuat hyewoo semakin tersakiti."
Aku menatap namja itu dalam dalam. Hal yang dialaminya sama denganku. Sama sama mencintai hyewoo. Dan dia akan kembali bernasib sama denganku, yaitu merelakan hyewoo bahagia bersama Chanyeol.
"Aku mengerti perasaanmu. Baiklah aku akan membantumu."
"Terimakasih. Aku ingin kau bisa membawa Chanyeol menemuiku di tempat ini besok. Aku mohon jangan katakan aku akan menemuinya, karena aku rasa dia tak akan datang jika dia tau kalau aku akan menemui dia."
"Baiklah."Kutinggalkan tempat dimana aku tadi berdiri. Segera kulangkahkan kakiku menuju mobilku.
Baekhyun pov has ended.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol