79

82 5 0
                                    

      Beberapa hari kemudian...

     Aku memapah Chanyeol berjalan menuju ke dalam apartemen. Semenjak kemarin dokter membolehkan Chanyeol lepas dari kursi roda, maka saat ini Chanyeol sudah bisa berjalan, namun masih perlu dipapah juga.

     "Selamat kembali ke rumah kita," ujarku dengan senyuman di sampingnya. Chanyeol hanya tersenyum membalas ucapanku.

     Aku masih membantu Chanyeol   menuju ke dalam apartemen,sampai akhirnya kami sampai di dalam kamar, maka disitulah kami berhenti lalu aku membantu Chanyeol dengan perlahan naik ke atas tempat tidur.

       "Oppa, tunggu sebentar. Aku akan masak bubur untuk oppa," ujarku hendak pergi ke dapur.

       "Sayang, aku tak mau bubur. Sudah beberapa hari ini makananku terus saja bubur. Aku tak mau makanan rumah sakit," ujarnya yang membuatku mengurungkan niat untuk ke dapur.

     Kubelai rambutnya pelan, "jadi oppa mau makan apa, hm?"

     Chanyeol menggeleng, "aku sudah kenyang, sayang. Aku tak mau makan lagi."

     Aku menatapnya dalam dalam sehingga membuat dia bingung akan diriku. "K-kenapa?" tanyanya dengan bingung.

     Kududukkan badanku di tepi ranjangnya, " Kau sakit, oppa, maka kau haru banyak makan."

     "Tapi aku sudah kenyang, sayang...." ujarnya memelas padaku.

     Kuputar bola mataku dengan malas, "ok..."

    Chanyeol tiba tiba memegang tanganku dengan wajah memelasnya, "Badanku lengket, sayang..." ujarnya yang membuatku bingung. "Aku mau membersihkan badanku. Aku belum sama sekali  membersihkan badanku hari ini," lanjutnya.

      "Oh baiklah..." ujarku. "Aku antar oppa ke kamar mandi."

      Chanyeol malah menggeleng dengan ucapanku barusan, "bukan, sayang. Bukan itu."

     Keningku mengerut memdengar perkataannya, "jadi?"

     "Mandikan aku," ujarnya dengan ringan.

     "Apa?!" Aku yang sangat terkejut akhirnya mengeluarkan kata tanya dengan suara keras. Kuhela napasku perlahan sebelum akhirnya aku menyemburkan segala kecerewetanku padanya. "Oppa, jangan aneh. Tidak mungkin aku memandikanmu, kan? Kau sudah besar. Apa kau ti---..."

      Chanyeol tiba tiba menarik tengkuk leherku sampai wajahku tepat berada di wajahnya. Sekarang wajah kami berada dalam jarak pendek yang memisahkan.

      Deg

      Deg

      Deg

      Jantungku berdetak dengan kencang. Ada juga rasa aneh yang menyengat di perutku. Rasa itu membuatku sangat nyaman dan sekaligus gugup.

      "Ssst..." ujar Chanyeol sambil meletakkan jarinya di bibirku. Aku terdiam membisu dengan jantung yang masih berdetak tak karuan. "Kenapa kau marah-marah, sayang? " tanyanya masih dalam jarak wajah yang dekat denganku.

      "O-oppa lepas," ujarku langsung menarik badanku agar menjauh darinya.

      Kuatur napasku agar teratur kembali setelah aku terlepas dari suasana tadi dengannya. Kurapikan sedikit bajuku yang sedikit kusut. Kemudian aku kembali menatap ke arah Chanyeol.

      "Bantu aku membersihkan badanku sayang," ujar Chanyeol lagi. Bukannya secara tak langsung tadi aku telah menolaknya? Kenapa dia tetap memintaku memandikannya?

MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang