Mobil yang kunaiki kini telah berhenti dan tepat terparkir di depan rumah sakit. Kuarahkan pandanganku menatap ke orang yang berada di sampingku. Dia tengah sibuk melepas sabuk pengaman dan segera akan keluar.
"Seonbaenim," panggilku yang membuatnya menoleh ke arahku. "Ya," jawabnya.
"Kumohon jangan berita tahu siapapun masalah tadi," pintaku yang membuatnya mengerutkan keningnya. "Apalagi member EXO. Jangan beritahu mereka masalah aku dan Minso tadi," lanjutku.
Taeyeon seonbae mengangguk di hadapanku.
"Gamsahamnida seonbaenim," ujarku berterimakasih. Setelah itu, aku segera melepas sabuk pengaman dan segera akan mendorong pintu mobil untuk keluar.
"Ada yang ingin kuberikan padamu," ujar Taeyeon sebelum aku keluar dari mobil. Kubalikkan badanku yang tadi hendak keluar, jadi menghadap ke arahnya. Kukerutkan dahiku di depannya.
Taeyeon seonbae meraih tanganku dan membuka telapak tanganku. Dia meletakkan sesuatu di tanganku sebelum akhirnya di tutupnya telapak tanganku yang telah berisi sesuatu tersebut.
"Ambillah ini kembali," ujar Taeyeon.
Kubuka perlahan genggamanku yang berisi sesuatu tersebut. Disana kudapati kalung yang sangat kukenal. "Kalung ini?" gumamku.
"Ambillah kalung itu kembali," ujarnya padaku. "Kalung itu tak pantas untukku," ujarnya.
"T-tapi kalung ini dibeli Baekhyun untukmu..." ujarku sambil menyodorkan kalung itu kepada Taeyeon. Taeyeon menepis kalung yang kusodorkan dengan perlahan. "Tapi kau yang lebih pantas memakainya," ujarnya. "Baekhyun membeli untukku karena dia menyukaiku. Tapi itu dulu. Sekarang Baekhyun menyukaimu, maka kalung itu lebih pantas untukmu. Lagipula kalung itu dari awal memang milikmu. Jadi kau yang lebih berhak," jelasnya.
Aku menggeleng, "Tidak, seonbaenim. Ini milikmu. Aku tak akan mengambil yang bukan milikku."
"Ambillah itu..." ujarnya lagi.
"T-ti---" perkataanku terpotong oleh perkataannya. "Ambillah.... saat ini aku sedang memohon padamu," ujarnya memohon padaku.
Kutatap wajah Taeyeon yang memohon padaku. Kugenggam kalung tersebut dengan erat di tanganku. Mau tak mau aku pun kembali mengambil kalung tersebut atas permintaannya.
***
Kini aku sudah berada di dalam ruangan Chanyeol yang sekarang tengah dipenuhi para member EXO. Aku sedang duduk di samping ranjang Chanyeol sementara para member EXO dan juga Taeyeon seonbaenim, hanya berdiri di sekitar ranjang Chanyeol.
Pandanganku tak lepas dari wajah Chanyeol. Aku berharap Chanyeol akan melakukan suatu pergerakan.
"Oppa, kenapa Chanyeol oppa tak kunjung sadar, bukankah kau katakan dia akan sadar sebentar lagi?" tanyaku ke Suho oppa yang berdiri di samping aku duduk.
"Kata dokter dia akan sadar. Tapi aku juga tidak tau, kenapa sampai saat ini dia belum juga sadar," jawab Suho oppa.
"Sudah bersabarlah," ujar Xiumin oppa. "Aku yakin Chanyeol sebentar lagi akan sadar," ujarnya lagi.
"Iya, hyung," sekarang giliran Sehun oppa yang berbicara. "Chanyeol hyung pasti akan sadar. Dia itu namja kuat," ujarnya. "Lagipula jika Chanyeol hyung sadar, maka akan ada yang tersiksa," ujar Sehun oppa sambil melirik D.O oppa.
D.O oppa langsung memukul kepala Sehun. "Aw!" Pekik Sehun oppa. "Sakit hyung," ujarnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol