Ini sudah malam sekitar jam sepuluh.
Aku masuk ke dalam mobil Jin yung kemudian dia melajukan mobil tersebut.
Pandanganku menatap lurus ke depan tanpa mau melihat sedikit pun ke arah orang yang sedang menyetir di sampingku.
"Jelaskan tentang semua yang terjadi tadi. Kau bilang kau akan menjelaskannya padaku, kan?"
Aku langsung berujar memulai pembicaraan.
Kurasakan dia sedikit melirikku.
"Kau pasti sudah tahu karena hal tadi. Minso adalah orang yang menyuruhku. Dia kakakku."-jin yung
"Ya aku tau. Bukan itu maksudku. Rencana dia hancur, maksudnya apa? Kenapa dia bilang aku yang menghancurkan rencananya? "
Hening. Jin yung tak menjawabku lagi.
Kupalingkan wajahku ke arahnya kemudian kulihat dia menatap kosong ke arah depan dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Hei.. Kenapa kau diam?"
"T-tidak. Rencananya gagal karenaku. Aku telah mengatakan pada Chanyeol kalau kau tak bersalah. Kurasa juga Chanyeol pasti sudah menemuimu, kan?"-jin yung
"Ya."
Hanya jawaban singkat kulontarkan padanya.
Kini giliran aku yang menatap kosong ke depan.
Berarti kemarin Chanyeol oppa memang ingin memperbaiki hubungan kami. Tapi kenapa? Bukankah dia sudah benci denganku yang sudah jadi gadis hina ini?
Pikiranku kembali ke malam dimana aku terbangun kemudian mendapati diriku tengah memakai pakaian pendek yang sama sekali tak pernah kupakai. Dan orang yang melakukan itu padaku adalah Jin yung.
Kualihkan pandanganku ke arah Jin yung dan kutatap tajam ke arahnya.
"Turunkan aku disini."
Jin yung langsung sesekali menatapku dan mengurangi kelajuan mobilnya tapi bukan ingin menghentikan mobil.
"Hah? Kau ingin turun?"-jin yung
"Ya! Turunkan aku disini!"
"Kau kenapa?"-jin yung
Aku tak percaya dia akan membawaku ke tempat yang layak untukku. Aku takut dia akan membawaku dan menodaiku lagi.
"Aku tau rencana busukmu! Turunkan aku! Kau pasti ingin membawaku dan menodaiku seperti malam itu lagi, kan?!"
Kini tanganku mulai memegang knop pintu mobil mendorong dorong pintu tersebut agar aku bisa keluar. Tapi karena Jin yung telah mengunci semua pintu mobil, sehingga rasanya usahaku sia sia.
"Hyewoo-ya. Percaya padaku. Aku tak akan melakukan apapun padamu."-jin yung"Kau bohong. Bahkan kau sudah pernah sekali menodaiku kan?! Kau telah membuatku hancur!"
"Hyewoo-ya, aku tak menodaimu!"-jin yung
Dia bukan membentakku, tapi dia hanya meninggikan suaranya untuk menyamai suaraku.
Aku terdiam mendengar perkataannya. Kemudian aku bergumam pelan.
"Apa?"
Kurasakan mobil berhenti. Langsung kuputar knop pintu tersebut tapi dia masih menguncinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol