31

210 12 0
                                    

      Kududukkan badanku di kursi biasa aku belajar. Kuletakkan kepalaku di atas meja dan ku pejam kan mataku.

      'Aaaa...ini tidak mungkin! siapa yeoja itu?! Huh...aku benci melihatnya.'

      'Aduh...siapa sih yeoja itu?!  Tak mungkin dia melihat ke arah yeoja itu.'

      'Itukan kejadiannya sudah lama. Mungkin saja Chanyeol oppa saat itu hanya sekilas melihat ke arah yeoja itu.'

      Kubuka mataku spontan setelah mendengar kata 'Chanyeol oppa'. Tapi, tak berapa lama aku kembali memejamkan mataku.

       'Chanyeol oppa? Ah...sudahlah untuk apa mengingatnya lagi.'-batinku

       Satu persatu gosipan anak di kelas terdengar di telingaku. Apa mereka tak ada kerjaan lain, selain menggosip? Aku rasa mungkin semua masalah dari keartisan, yang bahkan seharusnya mereka tak perlu tau, pasti mereka tahu. Terkadang aku rasa memang mereka sangat berlebihan.

        'Kejadian itukan sudah lama. Dan, aku rasa Chanyeol oppa mungkin hanya iseng saja pergi ke bandara waktu itu.'

         'Tapi, apa kau tak curiga? Untuk apa Chanyeol oppa kesana? Mana mungkin hanya iseng. Kau kira Chanyeol oppa gila?'

         'Kurasa berita itu ada benarnya. Kau lihat di foto ini. Terlihat jelas kalau Chanyeol oppa menatap ke arah yeoja itu.'

        'Sudahlah lupakan. Tunggu saja klarifikasi dari Chanyeol oppa. Lagian beritanya baru muncul sekarang. Padahal kejadiannya sudah dari beberapa minggu yang lalu.'

        Aku kaget. Mataku yang semula terpejam kembali mendadak terbuka.

       'Apa? Beberapa minggu yang lalu? Bandara? Chanyeol oppa? Jangan katakan kejadian itu saat dia dikerumuni fans di bandara. Dan jangan katakan kalau yeoja itu aku'-batinku

       Kutegakkan posisiku duduk. Pandanganku ku arahkan ke depan.

       'Aaaa...percaya diri sekali aku kalau waktu itu dia melihat ke arahku. Tak mungkin yeoja yang dilihatnya itu aku. Bodoh sekali aku! Jangan pernah berharap, hyewoo-ya! Kau sekarang bukan lah fans dari seorang Park Chan Yeol. Ingat! Bukan fans Park Chan Yeol!'-batinku

      Kupukul pelan kepalaku sambil berharap dengan begitu aku akan sadar dengan semua perkataanku barusan.

     Aku memang telah seharusnya melupakannya. Aku harus sadar bahwa Chanyeol oppa itu membenciku. Chanyeol oppa tak suka melihatku. Dan, aku harusnya saat ini telah melupakannya. Tapi, apa yang kulakukan? Bahkan terkadang aku masih mengingatnya.

     "Yak. Kenapa kau pukul kepalamu, hye?"-

      Seketika aku tersadar dengan kehadiran teman sekelasku.

     "huh? Eh..heheh...Saebi-ya."

      Dia mulai duduk di kursi depan mejaku dan membalikkan seluruh tubuhnya ke arahku.

     "Haha...Kau kenapa, hyewoo-ya?"-saebi

     "Tidak. Aku tadi hanya berkhayal kalau aku telah jadi artis. Heheh...itu masih lama lagi. Khayalanku terlalu tinggi."

     "Hhah...Begitukah? Kau tak bohong, kan? Jangan kau katakan kalau kau mengkhayalkan Chanyeol oppa?"-saebi

     Saat pertama kali berteman dengan Saebi, aku langsung menceritakan segalanya kepadanya. Mulai dari aku suka Chanyeol oppa, berharap cepat debut, berharap suatu saat nanti aku akan dicintai oleh seluruh fansku untuk selamanya. Ah..ya aku selalu menceritakan segalanya padanya.

MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang