Aku dan sekretarisku kini berada di depan restoran yang tadinya kami adakan pertemuan dengan orang Korea tersebut. Setelah siap membahas hal hal bisnis, maka kami pun bergegas pulang karena hari juga semakin larut malam.
Aku dan sekretarisku, kini tengah menunggu mobil yang akan menjemput kami untuk pulang. Seharusnya mobil itu sudah sampai daritadi, tapi sampai saat ini belum ada tanda tanda sama sekali. Aku ingin menghubungi pak supir tersebut, tapi handphoneku malah habis baterai dan sekretarisku juga tak memiliki nomor handphone supirku. Andai saja mommy mengizinkanku untuk mengendarai mobil sendiri, mungkin aku tidak akan begini jadinya.
Tin!
Tiba tiba satu mobil putih berhenti di depan kami. Aku otomatis langsung mundur secara perlahan untuk menjauhkan badanku agar tidak begitu dekat dengan mobil tersebut.
Tiba tiba kaca mobil di depan kami, turun, menampakkan seorang berkacamata hitam dan setelan jasnya yang masih tampak rapi. Perlahan pria tersebut melepaskan kacamatanya.
"Belum mau pulang?" Tanyanya padaku. Aku menjawabnya dengan senyumanku.
"Aaa.... jin young-ah. Aku segera akan pulang," jawabku. Lalu pandanganku segera memandang dua sisi ujung jalan, untuk mengetahui barangkali mobil yang menjemputku tengah melaju kemari.
"Mari aku antar pulang,"tawar Jin young. Aku langsung terkesiap karena kata katanya.
Aku tersenyum canggung di hadapannya, "aa.. ani... gwaenchana. Sebentar lagi aku yakin mobil yang menjemputku akan datang." Aku melirik sedikit sekretarisku dan dia hanya memadsang wajah bingung. Niatnya aku ingin meminta pendapatnya masalah ini, tapi dia juga tidak mengerti aku sedang membicarakan apa dengan Jin young.
Jin young mengangguk pelan kemudian melirik ke arah jam di tangannya kemudian kembali melihat ke arahku. "Aku rasa ini sudah terlalu malam. Bukankah sebaiknya kalian berdua cepat pulang? Aku rasa juga restorannya sebentar lagi akan tutup,"jelasnya.
Sejenak aku memikirkan perkataannya. Dia ada benarnya juga. "Hm... tapi..." ucapku menggantung. Sebelum ucapanku selesai, tiba tiba saja Jin young keluar dari mobilnya dan kini berdiri tepat di depanku. Aku lantas saja terkesiap karenanya.
"Pulang lebih cepat maka itu lebih baik," ujarnya di hadapanku sebelum dia pergi melangkah ke sisi kiri mobilnya dan membukakan pintu mobilnya.
"Aku antar kalian berdua," ucapnya sedikit berteriak karena kini dia sedang berada di sisi kiri mobilnya dan itu berseberang dengan kami. Tangannya masih memegang pintu mobil sedangkan pandangannya kini menembus dari jendela sisi kiri mobil melewati sisi kanannya dan itu tepat ke arah kami.
Karena sepertinya ini sudah larut malam dan ya karena Jin young sudah berbaik hati, maka tak ada salahnya jika menerima tawarannya.
Aku lantas saja tersenyum karena ulah Jin young dan segera berjalan ke sisi kiri mobil dan masuk diikuti oleh sekretarisku yang duduk di kursi belakang. Jin young segera berjalan menuju sisi kanan mobilnya dan segera masuk. Mobil pun segera melaju.
"Dimana sekretarismu?" Tanyaku begitu melihat sisi manapun tak ada sekretarisnya.
"Dia langsung pulang setelah habis pertemuan kita tadi. Dia orangnya selalu terburu buru, haha," jawab Jin young diselingi tawanya. Aku hanya menanggapinya dengan suara tawa yang pelan.
Kini pandanganku menatap lurus ke depan, memandangi sisi belakang mobil yang berada di depan kami. Saat ini semua mobil sedang berhenti karena lampu merah jalan masih menyala. Sesekali aku melirik ke arah belakang, memastikan keadaan sekretarisku yang sekarang tengah sibuk dengan handphonenya. Dan melihat ke arah pria yang kini sedang fokus menyetir. Namun ternyata pandangan kami kini malah bertemu. Tanpa kusadari ternyata Jin young sedang menatap ke arahku. Buru buru dia memutuskan pandangan kami dan kembali fokus ke jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol