Pagi telah menyapa. Kusendokkan makanan ke dalam mulutku dengan terburu buru.
"Makanlah dengan pelan pelan, sayang," Chanyeol berbicara dengan nada tegas.
Kuletakkan sendok ke piringnya kemudian aku segera membawa piring tersebut ke westafel. Setelah itu, kurapikan penampilanku di hadapan Chanyeol yang tengah makan di meja makan.
"Oppa, bagaimana sudah rapi?" tanyaku dengan terburu buru.
"Kenapa buru buru? Jangan begitu, sayang..." ujarnya sambil memperhatikan penampilanku. "Sudah rapi," jawabnya.
Kulirik jam dinding. Ini sudah jam 8.55 KST. Aku sudah hampir terlambat untuk pergi ke gedung SM. Hari ini adalah hari dimana ujian akan dilaksanakan. Ujian akan dilaksanakan jam 9.30 KST, maka pantas saja aku bilang aku sudah terlambat karena orang Korea biasanya akan menunggu satu jam sebelum ujian akan dilaksanakan. Berbeda dengan orang Indonesia, orang Indonesia akan cenderung terlambat apabila menghadiri sebuah acara atau apapun itu.
Kulangkahkan kakiku keluar dari dapur.
"Hyewoo-ya..." Chanyeol memanggilku sehingga membuat aku terdiam di tempat. Kenapa? Karena aku lupa berpamitan dengannya.
Kubalikkan badanku dan segera datang ke arahnya.
Begitu Chanyeol di hadapanku, aku langsung memeluknya. Dia mencium puncak kepalaku. "Oppa, aku pergi dulu..." ujarku.
"Iya, sayang. Nanti aku akan menyusulmu. Aku juga akan ke SM nanti," chanyeol melirik jam dinding. "Cepatlah pergi..." ujarnya.
Pelukan kami merenggang. "Fighting!" ujar Chanyeol memberi semangat padaku. Aku tersenyum bahagia setelah itu kembali berjalan pergi dengan terburu buru.
***
Kini aku berada di ruang tunggu untuk masuk ke ruang ujian. Sudah banyak para trainee yang menunggu giliran untuk masuk ke ruang ujian tersebut. Ujiannya dilakukan dengan cara bergiliran karena tidak mungkin menguji seluruh trainee sekaligus.
Sekarang jam 9.20 KST. Perkiraan waktu ujian akan berakhir pada jam 11.30 KST, maka waktu ujian adalah 2 jam. Kalau dihitung hitung, mungkin aku akan masuk ke ruang ujian sekitar pukul 10, karena urutan nomor ujianku juga sangat jauh.
Kini aku bermain handphone sambil menunggu giliranku. Aku bukan bermain permainan atau semacamnya di handphone. Tapi aku tengah melihat beberapa video dance dan juga mendengarkan lagu, sesekali juga aku menyenandungkan lagu agar pita suaraku lemas dan akan menghasilkan suara yang bagus nantinya.
Satu persatu trainee yang lain sudah masuk dan melakukan ujian. Aku masih sibuk dengan mempersiapkan diriku.
Menunggu dan menunggu. Menunggu adalah kegiatan yang sangat membosankan. Tapi kali ini, menunggu adalah suatu kegiatan yang mendebarkan dan membuat jantung deg degan.
Waktu terus berjalan, sampai saatnya nomorku segera akan dipanggil. Tinggal menghabiskan 12 nomor lagi, maka aku akan segera masuk ke ruang ujian. Sekarang kurasakan tanganku malah mendingin dan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.
Kukepal kedua tanganku yang mendingin. Sesekali tanganku kuusap usapkan berlaga. Sekarang malah tanganku bukan hanya dingin, tapi juga berkeringat. Istilahnya mungkin demam panggung.
Drrrt
Handphoneku bergetar di tanganku. My love, cy❤️, tertera disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfic"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol