Hari ini aku latihan seperti biasa. Tapi latihan kali ini berbeda. Aku dan trainee lainnya melakukan latihan berbarengan dengan anggota EXO dan beberapa grub Kpop lainnya. Sungguh kali ini adalah latihan yang paling indah karena dikelilingi oleh para idol. Kami pun latihan bukan di tempat biasa latihan, mungkin ini bisa di katakan sejenis aula yang besar.
"Lihatlah para member girlband yang sedang latihan itu," Moo hyun eonni menunjuk ke arah kumpulan para member girlband yang sedang latihan. Bisa kulihat disana ada para member SNSD seperti Hyoyeon, Yuri, dan para member lain. Ada juga Red Velvet, seperti Seulgi dan yang lainnya.
Mataku tak lepas memperhatikan para member girlband yang sedang berlatih sambil di dalam hatiku aku selalu berdoa agar aku juga bisa seperti mereka. Mungkin sedikit lagi aku juga bisa seperti mereka melalui ujian yang akan dilaksanakan bulan depan. Disitu aku harus menunjukkan seluruh kemampuanku dan berharap semua yang kemampuanku mampu membuahkan kesuksesan bagiku.
"Kau harus melihat cara mereka berlatih," ujar moo hyun eonni. "Kalau kau bisa melalui ujian bulan depan, aku yakin kau bisa seperti mereka."
Aku tersenyum ke arah moo hyun eonni. "Ya, eonni. Aku akan berusaha."
"Permisi...". Suara orang tersebut langsung membuatku dan minso eonni, menoleh.
"Boleh aku meminjamnya, Noona?" Baekhyun oppa berkata sambil melirikku."Kau mau membawanya kemana, Baek?" Moo hyun eonni sedikit tertawa menanyakan hal itu.
Baekhyun oppa memegang tanganku terlebih dahulu sebelum akhirnya mengatakan alasannya pada Moohyun eonni. "Dia ada punya hutang padaku, noona. Dia harus membayarnya."
Moo hyun eonni hanya tersenyum kepada Baekhyun oppa. Tanganku pun kini sudah di tarik oleh Baekhyun oppa. Baekhyun oppa membawaku ke kumpulan para member EXO.Disana Chanyeol oppa langsung menyambutku. Bukan dengan pelukan, ciuman, atau yang lain. Dia hanya tersenyum manis padaku. Tak mungkin, kan, dia memelukku di depan banyak orang, apalagi di sekitar ruangan banyak para pelatih. Walaupun hubungan kami sudah diketahui oleh manager EXO dan yang lainnya di SM, tetap saja kami tak mau memperlihatkan kemesraan di depan orang banyak.
"Chanyeol-ah, aku meminjam Hyewoo untuk satu jam ke depan," Baekhyun oppa berpamitan pada Chanyeol oppa sebelum akhirnya menggandengan tanganku. Chanyeol oppa hanya diam dan matanya mengikuti ke arah kami berjalan,tapi dia sama sekali tak menyusulku.
Baekhyun membawaku ke luar dari gedung menuju ke sisi belakang dari gedung. Disana kami berdua langsung terduduk di bangku panjang yang ada disana.
Kutatap langit biru dengan awan yang perlahan lahan bergerak. "Kenapa oppa membawaku kesini?"
Baekhyun agak bergerak untuk memperbaiki posisi duduknya. "Aku ingin menagih hutangmu, hyewo-ya."
Kualihkan pandanganku ke arahnya dan menatapnya dengan heran. "Hutang?" tanyaku. Sedetik kemudian aku tertawa karenanya. "Hahha, oppa aneh. Hutang apa?"
Baekhyun oppa ikut tertawa bersamaku. "Hhaha, kau lupa?" tanyaku. "Kau menonton Weekly idol kemarin, kan? Bagaimana menurutmu aku di acara itu?"
Aku paham sekarang. Ternyata itu hutangku. Jadi... bagaimana aku harus menjawabnya? Waktu itu aky menontonnya sih. Tapi, kan hanya sebentar. Mungkin lima menit tak sampai. Karena, kan, aku waktu itu malah pergi ke dorm dan menemui Chanyeol oppa.
Untuk menutupi kesalahan, aku pun akhirnya meminta maaf. "Hehe," tawa canggung yang pertama kali ku tunjukkan di depan Baekhyun oppa. "Aku tak menontonnya, oppa," ujarku. "Maaf..." pandanganku menunduk.
"Kau tak menontonnya?" Tanya baekhyun. Baekhyun menghela napasnya dengan kasar. "Ya sudahlah. Lagipula memang tak ada yang istimewa disana."
"T-tidak begitu, baekhyun oppa. Maafkan aku..." ujarku menatap ke arahnya. "Aku ingkar janji..."
Baekhyun tertawa kemudian beralih memandangku. "Hahaha..." tawanya pecah di hadapanku. "Tak usah seperti itu, hyewoo-ya. Aku tau kau sibuk makanya tak bisa menontonnya. Lagipula aku menyuruhmu menontonnya hanya untuk mendapatkan saran tentang penampilanku disana dan juga sikapku. Jadi... ya sudahlah, tak usah di permasalahkan."
Aku tetap meresa tak enak hati pada Baekhyun karena aku telah ingkar padanya. Sekali lagi kutundukkan kepalaku kemudian kembali kutatap dia dengan perasaan bersalah. "Maafkan aku, oppa...."
"Gwaenchanayo..." baekhyun oppa tersenyum padaku. Aku hanya dapat kembali membalas senyumannya. Kemudian pembicaraan kami beralih ke topik lain. "Kudengar kau akan mengikuti ujian bulan depan,kan?" tanya baekhyun.
Aku menggangguk menghadap ke arahnya.
"Semoga sukses menghadapi ujian nanti,"Baekhyun oppa menyemangatiku.
"Gamsahamnida, baekhyun oppa,"aku tersenyum dengan manis.
Akhirnya kami berdua larut dalam pembahasan yang lebih mendalam tentang masalah ke artisan dan juga tentang ujian yang akan di selenggarakan bulan depan. Baekhyun menjelaskan segalanya padaku, mulai dari hal terkecil sampai yang besar. Tak lupa juga Baekhyun memberiku semangat.
Kami larut dalam pembicaraan itu hingga mencapai dua jam lebih."Hm... sudah lama sekali kita disini, hyewoo-ya," ujar baekhyun.
"Iya, oppa," ujarku sambil melihat ke arah langit yang mulai menampakkan cahaya senja. "Ini juga sudah sore. Latihan di aula juga pasti sudah selesai," gumamku.
"Ok sebaiknya kita pulang saja," ujar baekhyun yang kubalas dengan anggukan. "Jangan lupa," baekhyun oppa menatapku serius. Aku balas menatap heran. "Aku akan selalu membantumu dalam meraih mimpimu. Kupastikan kau akan lulus di ujian nanti," lanjut baekhyun oppa dengan tersenyum dengan sedikit tawa disana.
Aku tertawa kecil sebelum akhirnya menjawabnya. "Hm... ya. Terimakasih baekhyun oppa."
Akhirnya perbincangan kami berakhir. Kami pun pulang masing masing. Baekhyun pulang ke dorm sementara aku pastinya pulang ke apartemen.***
Please vote👍😊
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol