99

120 10 1
                                    

     "Bila ini bukan saatnya, mungkin aku akan sedikit bisa bersabar untuk menunggumu,"-Chanyeol.

                                  ***
      Hyewoo pov

     "Uhuk! uhuk," aku terbatuk batuk setelah membersihkan debu diatas lemari pakaian yang tinggi menggunakan kemoceng. Sungguh sudah lama aku tidak bebersih kamar sampai sedetail ini. Biasanya hanya menyapu, mengepel, dan yah mengelap beberapa bagian yang nampak kotor. Dan yah pekerjaan begitu itu, tidak aku melulu yang mengerjakannya, para maid dirumah yang justru sering melakukannya.

       Kemoceng ditanganku kujatuhkan ke lantai. Dengan kaki yang menjinjit di atas bangku, aku mulai meraih sebuah koper besar di atas lemari. Berat. Itulah satu kata yang mendefinisikan pekerjaanku saat ini.

     Dengan berhati hati dan menahankan rasa berat di tangan, akhirnya aku pun bisa menurunkan koper itu ke lantai.

     Aku turun dari atas bangku. Kemoceng dilantai kuambil lagi dan kugunakan untuk membersihkan permukaan koper yang sedikit berdebu itu.

     Kuletakkan kembali kemoceng ke lantai. Kubuka koper itu untuk melihat isi di dalamnya.

     Yah isinya hanya ada beberapa boneka kecil, bunga bunga dari plastik, sebuah tas kecil, dan sebuah dompet.

     "Boneka? Bunga? Tas? Dompet?" Ujarku saat mengeluarkan satu persatu barang di dalam koper itu.

     "Apa ini semua barang barangku? Aisssh... aku sungguh tak mengingat apapun," kesalku pada diriku sendiri. Jelas saja aku tak mengingatnya. Amnesia yang kuderita belum kunjung sembuh. Hal itu yg membuatku tak bisa untuk mengingat masa lalu. Entahkah itu barang milikku atau mungkin barang orang lain, aku tak tau. Dan jikalau itu milikku, kenapa aku menyimpannya disana?

      "Kurasa aku harus membuangnya? Lagipula aku tak butuh dengan barang barang ini," ujarku sambil mengumpulkan barang barang tersebut menjadi satu tumpukan di lantai.

      Sebelum beranjak untuk membuang semuanya, mataku tertuju pada dompet yang lucu di tumpukan barang itu.

     Kuraih dompet tersebut, "apa isi dompet ini?". Aku membuka dompet tersebut dan melihat ke dalamnya. Hanya ada sebuah kalung dan satu cincin yang terselip di sudut dompet tersebut.

     Tanganku meraih kalung dan cincin tersebut kemudian mengeluarkannya. Aku memperhatikan kalung dan cincin itu dengan seksama.

     "Woah! Apa ini benar milikku?" Tanyaku heran pada diri sendiri. "Kurasa ini barang yang mahal. Kapan aku membelinya? Apa mungkin dulu?" Tanyaku terheran heran.

      Aku mencoba mengingat ingat. Namun, secercah ingatan apapun tak ada yang bisa kutemukan di dalam ingatanku.

     "Aissshh... sungguh menyebalkan! Aku tidak bisa mengingat apapun! Huh!" Teriakku cukup kuat.

     Dret..
 
     Pintu kamarku terbuka perlahan. Seorang perempuan paruh baya masuk ke dalam kamarku.

     "Ada apa, nona? Apa ada terjadi sesuatu?" Seorang maid bertanya padaku dengan khawatir.

     "Tidak ada, bi," jawabku datar. "Oh ya dimana mommy?" Tanyaku.
 
     "Nyonya sedang ada di dapur." Jawab bibi tersebut.

MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang