91 (final chapter 1)

103 8 0
                                    

       5 tahun kemudian....

      Drrrttt...

      Suara handphone di sampingku, membuatku membuka mataku dengan terpaksa.

      "Ngggh...," suara baru bangun khasku langsung terdengar dari mulutku, sementara mataku masih enggan membuka. Dengan terpaksa aku mendudukkan badanku begitu suara telpon itu tak juga berhenti bergetar. Dengan susah payah, kubuka mataku lalu kukucek-kucek dengan pelan. Kuraih handphone yang masih bergetar tersebut.

      "Halo," ujarku begitu telpon tersebut sudah menempel di telingaku.
  
      "Hei, kau sedang dimana? Aku sudah di depan kafe biasa, tempat kita ketemu,"

      Oh tidak! Aku lupa kalau sore ini aku mau pergi bareng Clara. Aku malah ketiduran tadi.

      "Ah.. haha," tawaku terdengar sangat memaksa. "Maaf... aku... ketiduran tadi. Aku akan bersiap siap segera. Tunggu aku!"

      "Hei! Kenapa kau malah tidur siang? Kau ta---"

      Pip!

      Aku langsung saja mematikan handphoneku daripada harus mendengarkan omelan Clara.

     Secepat kilat aku langsung ke kamar mandi dan segera bersiap siap untuk pergi.
                                      ***

     Aku segera menuruni tangga dengan cepat cepat. Setelah itu, Aku berlari dengan cepat menuju ke arah pintu rumah.

     "Rara! Mau kemana, sayang?". Tiba tiba saja satu suara dari belakang terdengar, sehingga membuatku berbalik.

     "Ah... hai mommy," sapaku sambil melambai lambaikan tanganku yang saat ini sedang memegang kunci mobil, sehingga membuat dentingan kunci mobil dengan mainan kuncinya, berbunyi. Iya... aku akan pergi menemui Clara menggunakan mobil.
 
     "Kunci mobil?" gumam mommy pelan, tapi masih bisa kudengar. Ah...seharusnya aku menyembunyikan kunci mobil itu tadi. Bodohnya aku!

      Mommy mulai berjalan mendekat ke arahku.  Aku sekarang ragu untuk menatap mommy. Akhirnya aku hanya menunduk. Tanganku yang memegang kunci mobil, kusembunyikan dibelakang badanku.
   
     "Mau pergi kemana?" tanya mommy. Walaupun mommy bertanya dengan nada lembut, tapi tetap saja aku was was. Aku yakin pasti aku tak akan diizinkan menggunakan mobil, seperti biasanya mommy juga tak mengizinkan.

      "Mom... aku... mau pergi sama Clara ke tempat kursus musik yang waktu itu pernah kukatakan sama Mommy," jawabku masih sambil menunduk.

     " pergilah... tapi jangan menggunakan mobil. Mommy tak ingin kau kenapa-napa. Pergilah bersama sopir seperti biasanya," suruh mommy.

      "Mom... ayolah... Biarkan aku menyetir sendiri... aku janji tidak akan terjadi apapun..." rengekku pada mommy.

      "Rara... dengarkan mommy. Jangan membahayakan dirimu sendiri. Kau tau kan bagaimana yang terjadi padamu terakhir kali saat mengendarai mobil?" kali ini mommy berkata tegas padaku.

     "Mom... itu sudah kejadian lama...itu sudah lima tahun yang lalu. Ayolah mom... biarkan aku mengendarai mobil, ya, mom? Please..." rengekku sambil menggamit tangan mommyku di lenganku.
     "Tidak. Mommy bilang tidak ya tidak," jawab mommy. Tanpa aba aba tiba tiba mommy mengambil kunci mobil dari tanganku lalu langsung pergi meninggalkanku.

     "Yah.... mommy...." keluhku sambil hanya bisa menatap punggung mommy yang menjauh dariku. Kalau sudah begitu ya aku mau bagaimana lagi? Akhirnya pun aku pergi bersama sopir.

MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang