60

97 12 0
                                    

      Getaran ponselku sudah entah keberapa kali berbunyi. Tadi saat aku berada di kamar mandi saja, dengan suara samar-samar, aku merasa suara getaran itu sudah sebanyak 6 kali, belum di tambah lagi dengan getarannya saat ini.

      Kulangkahkan kakiku menuju meja rias. Kaos putih dan celana pendek itu membuatku berjalan dengan sangat cepat menuju kesana.

       Kuraih handphone tersebut dengan satu tangan sementara tangan yang lain masih sibuk mengeringkan rambut yang masih sedikit basah dengan menggunakan handuk.

      My love, cy❤️

     Nama kontak itulah yang ternyata dari tadi telah menggangu ketenanganku. Kulihat ternyata dia telah menelponku terhitung sejak pukul 4.32 sore tadi, sebanyak 22 panggilan tak terjawab. Terakhir kali dia menelponku pada jam 7.53 malam.

      Kuletakkan kembali handphone itu. Kemudian aku kembali mengusap usapkan handuk itu ke rambutku.

      Bukannya aku bermaksud tak peduli dengannya, hanya saja aku tau pasti dia menyuruhku untuk pergi ke dorm. Ini sudah malam. Lagipula aku harus membiarkan dia untuk istirahat.

      Setelah menyisir rambut dan membereskan segala penampilanku, aku pun bergegas ke depan tv, untuk menonton. Sebenarnya bukan aku yang menonton tv, tapi tv lah yang menontonku. Aku ketiduran saat menonton tv.

    Tok

    Satu ketukan dari sisi pintu membuatku langsung terbangun. Tiba tiba perasaanku menjadi aneh. Aku takut kalau kalau di luar ada seorang penjahat. Tapi, tidak mungkin penjahat, ini apartemen, bukan rumah.

      Perlahan suara tekanan dari password itu berbunyi. Aku mulai menghilangkan rasa takutku. Yang bisa menekan password apartemen hanyalah orang orang yang aku kenal seperti Suho oppa, Baekhyun oppa, dan...

      Chanyeol.

     Pintu itu telah terbuka dengan menampakkan seorang bertubuh tinggi dengan jaket hoodie, topi, dan masker. Dia chanyeol. Dari postur tubuhnya saja, semua orang akan tanda dengan dia.

      Aku yang masih dalam posisi berbaring, segera terkesiap duduk setelah melihat dia datang menghampiriku.

      "Kenapa duduk? Jika ingin tidur, tidurlah...," ucapnya sambil terduduk di sisi sopa sampingku dan membuka topi dan maskernya.

      Dia terlihat tampak baik baik saja. Bukankah tadi dia sakit? Apa tadi dia tengah berpura pura sakit? Eh tapi tidak mungkin. Dia jelas sakit tadi pagi.

     Mengenai dia yang sekarang datang ke apartemen yang kutempati, darimana dia tau aku berada di apartemen?

      Kuraih remot yang terletak di meja di depanku. Kumatikan tv itu dengan satu tekanan pada tombol merah. "Kenapa kau bisa tau aku disini?"tanyaku.

       "Itu mudah saja, sayang. Baekhyun memberitahuku kalau kau tinggal disini," ujar Chanyeol. "Jadi.... kenapa kau tinggal disini? Kenapa tak di asrama? Apa kau ada masalah dengan Minso?" tanyanya dengan pelan.

       "Tidak. Hanya saja a-aku," aku mulai bingung mau menjawab apa pada Chanyeol. Untuk saat ini, aku tak mau membongkar rahasia tentang Minso. "A-aku... aku hanya rindu tempat ini," jawabku setelah berusaha memikirkan alasannya.

      Aku segera mencari topik lain agar topik tadi, hilang. "Bukankah kau sakit?" tanyaku dengan nada datar.

      Entah kenapa akhir akhir ini aku selalu berbicara dengannya dengan nada datar itu. Ini seperti bukan diriku. Bukan diriku yang selalu mengacuhkan seorang Chanyeol. Memang sikapku acuh padanya, tapi sebenarnya dalam hati aku masih peduli padanya.

MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang