MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)

47

     Pagi ini aku datang secepat mungkin ke dorm EXO. Aku ingin bertemu dengan Chanyeol oppa.

     Mungkin benar, semalam itu seharusnya telah menjadi akhir dari hubungan kami dan tak seharusnya aku menemuinya lagi. Tapi, setelah kupikir pikir, aku memang tak bersalah, aku rasa memang aku dijebak. Karena hal itu, sepertinya tak seharusnya hubungan kami berakhir begini.

      Tok tok tok

      Kuketuk ketuk pintu dorm yang kini ada di depanku.

      Dreet

     Tak begitu lama, pintu tersebut terbuka dan menampakkan sosok namja berkulit putih.

     "Hei... kau hyewoo-ya?"

      Suho oppa lantas saja menyambutku yang kini berdiri tepat di depannya.

     "Silahkan masuk."-suho oppa

     Kulangkahkan kakiku mengikuti suho oppa yang lebih dulu berjalan.

     "Terimakasih oppa."

     "Ya. aku akan pergi ke dapur dulu menemui member lain. Kau temuilah Chanyeol di kamarnya, sepertinya dia belum bangun."-suho oppa

     Kuanggukkan kepalaku dengan cepat dihadapan suho oppa.

     Aku yakin pasti member yang lain tak ada yang tahu masalahku dan Chanyeol oppa.

    Begitu suho oppa sudah tak ada lagi di hadapanku, aku langsung bergegas menuju ke kamar Chanyeol oppa.

     Ku yakinkan diriku kalau kali ini aku harus bisa membuat Chanyeol oppa percaya padaku. Aku masih ingin memperbaiki hubungan dengannya.

----------------------------—---------------------
 
(Mulai dari sini putar lagu, ya. Lagu yang sedih. Biar enak aja bacanya😊)

------------------------------------------------------
   

     Tok tok tok

    Dengan ragu, aku berusaha memberanikan diriku untuk mengetuk pintu kamarnya.

   Dreet

    Pintu itu langsung terbuka tanpa aku harus lama menunggu.

    Sedetik kemudian keluarlah namja bertubuh tinggi dan berkulit putih dengan rambutnya yang acak acakan.

     Aku rasanya ingin sekali memeluk dirinya. Tampaknya karena kejadian kemarin itu aku jadi sangat merindukan dirinya. 

      Saat ini aku ingin sekali keajaiban datang kepadaku dan merubah semua yang telah terjadi. Aku ingin sejenak saja masalah ini semua menghilang dan sejenak saja keberuntungan berpihak padaku. Aku ingin namja yang kini berdiri di depanku, menyambut diriku dengan pelukannya. Tapi, tampaknya itu adalah hal yang tak akan mungkin terjadi untuk saat ini.

    Awalnya tadi aku melihat dia dengan ekspresi sedih, tetapi tiba aku datang dan dia melihatku, seketika ekspresi itu berubah menjadi kebencian.

    Sreb

     Dia langsung saja menarikku dengan kuat ke dalam kamarnya dan dia langsung menutup pintu kamarnya dengan keras.

     "Kenapa kau datang kesini lagi?"-cy

     Bisa kudengar nada bicaranya yang dingin kepadaku.

    "Oppa... Aku ingin hubungan kita kembali lagi seperti semula. Aku dijebak, oppa. Ini semua tak benar. Aku yakin pasti ada seseorang yang ingin memisahkan kita."