"Stop pak. Sudah berhenti disini saja.pak."
Aku menyuruh sopir taksi untuk memberhentikanku tepat di depan rumahku. Aku sudah sampai di rumahku setelah berjam jam waktuku ku habiskan di pesawat. Aku kembali lagi ke rumah berwarna krem dengan seluruh kenanganku yang ada disana.
Segera aku ingin masuk dengan membuka pintu rumahku. Tapi pintu rumahku ternyata di kunci. Aku pun harus mengetuk pintu lebih awal. Aku harap ada orang di rumah kali ini.
Tok tok tok
Setelah ku ketuk pintu, tampaknya tak ada respon dari dalam rumah. Aku pun hanya bisa berdiri menunggu pintu rumahku terbuka dari dalam. Aku harap rumah tak kosong saat ini.
Tok tok tok
Aku tetap saja mengetuk pintu tanpa mengeluarkan suara atau meneriaki nama mommy ku. Aku sengaja tak ingin meneriaki nama mommyku seperti yang biasa aku dulu lakukan saat tau kalau tak ada yang membukakan pintu.
Dreeet...
Pintu pun mulai terbuka menampakkan sesosok wanita yang paling ku sayangi di dunia ini.
"Sayang..."
Mommyku mulai mendekati dan memelukku setelah tau kalau aku baru saja datang.
"Ayo masuk sayang."
Mommyku pun membantuku menggeret koperku untuk di masukkan ke dalam kamarku nantinya.
Aku dan Mommy berjalan perlahan memasuki rumah.
"Kenapa tak memanggil Mommy, sayang? Dulu biasanya kau akan meneriaki nama Mommy kalau tak ada orang yang membukakan pintu untukmu sayang."-Mommy
"Mommy, Hyewoo kan sudah dewasa."-hyewoo
"Dewasa darimananya? Hahah."-hyewoo
"Mommy....!"
Aku pun mulai menatap sinis ke arah Mommyku yang selalu saja suka meledekku.
"Okay udh sampai sayang. Mommy taruh disini aja ya, sayang?"-Mommy
Mommy pun mulai meletakkan koperku tepat di samping ranjang tidurku.
Ku perhatikan seluruh isi kamarku. Warna dindingnya masih sama yaitu warna pink ke sukaanku. Bahkan poster posterku masih banyak terpajang disana. Terutama poster Chanyeol oppa yang paling besar dan bahkan hampir seluruh poster yang terpajang adalah wajahnya semua.
Aku tersenyum kecut saat melihat poster Chanyeol oppa yang terpajang di dindingku. Awalnya aku pikir hanya angan angan akan bertemu dengannya. Chanyeol oppa yang aku cintai. Ternyata angan angan itu menjadi nyata. Sampai akhirnya aku bertemu dia dan bahkan sudah beberapa kali memiliki momen romatis dengannya. Tapi sampai pada akhirnya, aku tak tau apa alasannya, ternyata dia membenciku. Bahkan dia tak memperbolehkan aku untuk menjadi fansnya. Sebesar itukah kesalahanku?
Aku mulai duduk di pinggir ranjangku diikuti oleh Mommyku yang duduk di sampingku.
"Sayang, Mommy ingin peluk kamu lagi. Bolehkan? Mommy kangen banget sayang."-Mommy
Aku hanya menganggukkan kepalaku menjawab permintaan Mommyku.
Mommy mulai menarik kepalaku dan meletakkannya tepat di depan dadanya. Mommyku mulai menepuk pundakku dan mengelus rambutku setelahnya. Aku hanya membalas pelukan Mommy.
"Kenapa mommy tak membuang semua posterku, mom? Aku tau kok mommy gak suka kalau aku suka sama Kpop. Harusnya Mommy kan bisa buang saat aku udh pergi."-hyewoo
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol