Sinar matahari masuk melalui jendela dan menerpa kedua mataku yang terpejam. Mataku perlahan terbuka karenanya. Kutegakkan kepalaku yang sedari tadi bertumpu pada sisi samping ranjang. Mataku langsung menangkap sosok tampan yang masih berbaring lemah. Aku mengukir senyum dengan susah payah di hadapannya. "Good morning..." sapaku lirih.
Pagi ini, kuhabiskan hanya dengan menatap Chanyeol. Berharap ada suatu pergerakan dari tubuhnya yang membuatku akan mengukir senyum dengan lebar.
Melihat dia terbaring lemah, itu sangat menyakitkan. Berbeda dengan Chanyeol yang biasanya tersenyum, tertawa, dan.... aku bahkan merindukan saat dia membentakku. Lebih baik dia marah dan membentakku daripada aku harus melihatnya terbaring lemah.
Kulirik ke arah jam dinding. Waktu menunjukkan pukul 8.42 KST.
Dengan jam yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, maka aku harusnya bersiap siap untuk segera latihan. Maka sekarang aku bersiap untuk kembali ke apartemen dan segera latihan. Tapi sebelumnya aku akan membereskan penampilanku di toilet rumah sakit, karena tampaknya aku sangat kacau.
Begitu aku berjumpa dengan cermin di toilet, benar saja ternyata penampilanku sudah acak acakan. Ikatan rambut yang melonggar, baju yang kusut, dan kantung mata yang menghitam. Aku kekurangan tidur semalam. Aku bahkan tidur pada pukul 2 dini hari. Segera kubereskan segala penampilanku yang acak acakan. Setelah itu, aku kembali ke ruangan Chanyeol.
Disana aku berpamitan padanya. "Oppa, aku pergi dulu," ujarku sambil mencium keningnya perlahan.
Segera aku melangkah keluar. Sebelum pintu ruangan Chanyeol kututup, aku sempatkan untuk melihatnya sekali lagi. Senyuman mengukir di wajahku. Kemudian kututup pintu tersebut dengan perlahan."Kau tak pulang semalaman?" tanya Suho oppa begitu aku membalikkan badanku dari hadapan pintu, bersiap siap hendak melangkah pergi. Aku terkejut karenanya, "ah! ,"teriakku.
Kuatur napasku agar teratur kembali. "Huh... kau mengejutkanku, oppa," ujarku pelan. Kulihat kini di depanku bukan hanya Suho oppa, tapi member yang lain juga ikut semua. "Oh, annyeonghaseyo," sapaku ramah pada mereka semua sambil membungkukkan badanku.
"Kau tak pulang semalaman?" tanya Suho oppa lagi padaku.
Aku mengangguk, "iya," jawabku dengan senyuman ragu. "Aku tak pulang kemarin, oppa," jawabku.
"Sekarang kau mau kemana?" tanyanya lagi.
"Aku harus latihan, oppa," jawabku. Suho oppa mengangguk di depanku. "Oppa akan menemani Chanyeol oppa, kan?" tanyaku padanya.
Suho mengangguk lagi, "iya."
"Tolong kabari padaku keadaan Chanyeol oppa nanti, ya, oppa?" Pintaku. "Annyeonggyeseyo," ujarku kepada para member sebelum akhirnya aku pergi.
***
Aku berjalan dengan tergesa gesa menuju ke ruang latihan. Takutnya latihan sudah dimulai. Aku terus saja berjalan dengan pikiran yang terus saja memikirkan Chanyeol. Aku sangat mengkhawatirkan dirinya. Sebenarnya aku tak ingin meninggalkannya di rumah sakit, tapi aku juga harus latihan. Lagipula member EXO yang lain juga sudah menemani Chanyeol disana. Jadi seharusnya aku tak perlu khawatir padanya."Aww!"pekikku begitu seseorang menabrakku.
"Mianhaeyo mianhaeyo,"ujarnya dengan terburu buru sambil berusaha membersihkan bajuku yang ketumpahan minumannya.
Aku menjauh darinya, "ah...gwaenchanayo,"jawabku.
Tampaknya orang tersebut sangat terburu buru melebihi diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol