Hari ini hari Minggu. Hari dimana aku tak bersekolah dan hari ini juga aku tak latihan. Sebenarnya para trainee tetap latihan walaupun hari Minggu, tapi entah kenapa hari ini para trainee disuruh untuk tak latihan. Hanya pihak SM lah yang tahu hal itu.
Rasanya senang sekali bisa meluangkan waktu untuk beristirahat dari jadwal yang padat. Memang rasanya senang, tapi jikalau membayangkan seharian penuh tanpa kegiatan, pasti akan membuat bosan. Setidaknya harus ada suatu kegiatan yang kulakukan tanpa harus menguras tenaga, seperti membaca, mungkin? Aku adalah tipe orang yang mudah bosan jika tak melakukan kegiatan apapun.
Kutatap jendela yang berada di depanku saat ini.
Cuaca pagi ini sangat segar. Mungkin dengan berjalan-jalan diluar akan mampu membuatku melupakan aktifitas padatku selama ini.
Selama tinggal di Korea, aku belum sama sekali merasakan yang namanya salju. Aku sangat menunggu musim itu karena disaat itulah aku akan memegang salju untuk pertama kalinya. Harus menunggu beberapa bulan lagi agar aku bisa merasakannya karena saat ini adalah musim gugur.
Tak begitu buruk dengan musim gugur. Aku juga sangat menyukai musim ini. Pemandangan alam tampak sangat indah pada musim ini. Daun-daun indah yang tentu baru pertama kalinya kulihat.
Kulangkahkan kakiku keluar dari asrama.
Berbeda denganku, saat ini Minso eonni masih berada di bawah selimutnya. Dia memang selalu begitu, selalu bangun telat apabila tahu ada hari libur.
Begitu aku keluar, langsung bisa kurasakan daun daun berguguran di atas kepalaku. Daun indah itu beterbangan kesana kemari. Aku tersenyum saat menangkap satu lembar daun. Pertama kalinya, aku merasakan suasana indah seperti ini.
Kulangkahkan kakiku menyusuri pekarangan asrama yang sudah penuh dengan daun gugur. Tanpa kusadari sampai akhirnya aku telah berada jauh dari asramaku. Walaupun begitu, aku tetap saja berjalan menyusuri jalanan indah dengan penuh daun berguguran.
Tin!
Aku terkejut karena sebuah mobil tengah melaju ke arahku. Padahal saat ini aku bukan berada di tengah jalan raya, aku masih berada di pinggir jalan. Tapi, kenapa mobil itu mengarah ke arahku? Aku mulai panik karena itu. Kupejamkan mataku dengan terpaksa, aku pasrah, jika memang ini akhir dari hidupku maka sudahlah, aku rela.
Sudah lama aku memejamkan mata. Aku bingung. Kenapa aku masih hidup? Bukankah tadi mobil itu akan menabrakku?
greb
Kurasakan kini sebuah pelukan hangat sudah menyambutku. Mataku kini sudah terhalang oleh sebuah dada bidang.
Perlahan pelukannya merenggang. Tatapanku kini beralih melihat ke arah mobil yang tepat berada di hadapanku. Ya jelas, mobil itu tak menabrak diriku
"Kenapa kau diluar sepagi ini?"
Kualihkan pandanganku ke arah orang yang saat ini masih berada tepat di depanku.
"Ak-aku hanya..."
Belum sempat aku menjawab, dia langsung menarik tanganku menuju kedalam mobil dan mendudukkanku dikursi depan bersama dengannya. Namun, saat kami berdua telah berada di dalam, dia sama sekali tak melajukan mobilnya.
"Kenapa kau berada di luar sepagi ini, sayang?"
Apa? Sayang?
Kucoba untuk menyadarkan diriku. Apa aku tak salah dengar?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fiksi Penggemar"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol