101

116 9 2
                                    

" Jika aku masih mencintainya, itu bukan kesalahan, kan?"-Baekhyun.

                                 ***
    
      Setelah kejadian pada malam itu, pikiranku jadi terus memikirkannya. Chanyeol. Pria itu sukses membuatku merasa berada hidup di dalam misteri. Dan aku tak bisa melakukan apapun selain memecahkan misteri yang ia hantarkan padaku. Aku berusaha untuk menguak misteri itu pada malam dimana aku bertemu dengannya, namun, dia hanya diam membungkam tanpa menjawab sedikit pun pertanyaanku. Kemudian ia pergi begitu saja meninggalkanku.

     "Kau sudah menunggu lama?" Tiba tiba Baekhyun datang. Ia langsung menarik sebuah kursi di hadapanku. Kini ia sudah duduk dan aku sudah bertatapan dengan wajahnya yang tertutupi masker.

     "Ah... tidak. Aku baru sekitar 5 menit berada disini," jawabku.

      "Jadi... hari ini kau akan mengajakku kemana? Sesuai permintaanku kemarin, kau harus mengajakku jalan jalan," ujar Baekhyun sambil bertopang dagu di atas meja. Dia bersikap imut sehingga itu membuatku tertawa.

     "Hahaha," aku tertawa kecil. "Aku juga bingung akan mengajakmu kemana. Sepertinya tak ada tempat yang begitu bagus untuk dikunjungi di sekitar sini," jawabku.

      "Lantas? Apa kita harus tetap berdiam di kafe ini?" Ujar Baekhyun sembari berpikir.

       Aku juga turut memikirkan tempat yang akan cocok kami kunjungi. "Bagaimana kalau tempat wahana bermain? Aku sangat suka pergi kesana," tawarku dengan antusias.

     "Oke! Kajja!" Jawabnya sembari mulai bersiap beranjak dari tempat duduknya.

      "Hei... tapi... kurasa itu tidak baik. Bagaimana jika ada yang mengenalimu. Baekhyun-ah, kau member EXO. Tidak ada yang tidak mengenal EXO. Ideku tadi sangat buruk," keluhku sehingga membuat Baekhyun kembali duduk.

     "Kau benar juga," tanggapnya. "Tapi tidak apa apa, ayolah, aku sudah menyamar seperti ini," ujarnya dengan sedikit berbisik padaku.

      "Tidak bisa. Itu berbahaya," tolakku dengan tegas.

      "Percayalah padaku. Ini tidak berbahaya. Ini akan menyenangkan," ujarnya dengan nada pasti.

      "Kau yakin?" Tanyaku tak percaya.

      "Iya. Sudah ayo!" Ujarnya bersemangat sambil menarik tanganku.

     Kami pun akhirnya beranjak pergi dari kafe tersebut. Kami pergi menuju tempat wahana bermain.

                            ***

      "Sudah sudah. Aku tak ingin bermain bianglala lagi, aku sudah merasa mual," ujar Baekhyun sesaat setelah kami turun dari bianglala raksasa itu.

      "Ahahahha," tawaku menggelegar. "Kukira kau sangat menyukainya, makanya aku mengajakmu naik itu tadi,dan kau juga mau," ujarku.

      "Kurasa bianglala ini terlalu besar dan tinggi sehingga membuatku menjadi sangat mual," jawab Baekhyun.

      Aku tersenyum sambil menahan tawaku. Kami berjalan berdampingan menyusuri tempat wahana bermain, sampai akhirnya aku menemukan tempat duduk untuk beristirahat yang tak jauh dari kami dan aku mengajak Baekhyun untuk kesana.

      Sesampainya kami disana, Baekhyun segera duduk dengan wajah lemasnya yang tertutupi masker. Kurasa dia benar benar sangat pusing saat ini.

     "Tunggu sebentar. Aku akan membeli minum," ujarku berpamitan teelebih dahulu kepadanya. Baekhyun hanya mengangguk.

      Aku membawa dua buah botol berisikan soda sambil berjalan menuju Baekhyun—yang meletakkan kepalanya diatas meja— yang kini sudah tampak tak jauh dari posisiku. Sambil menuju kesana, pikiranku kembali memikirkan hal yang terjadi padaku tadi malam, disaat aku bertemu dengan si pembawa misteri itu. Aku harus bertanya pada Baekhyun mengenai temannya itu. Setidaknya aku harus mengetahui sedikit fakta daripada harus membiarkan pikiranku tidak tenang.

MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang