Malam sudah tiba. Aku sedang menunggu Chanyeol pulang. Setelah tadi siang aku bertemu dia di backstage, dia sempat mengajakku untuk pulang bersama. Tapi ternyata dia ada perayaan bareng member EXO. Aku pun tak tau perayaan apa yang diadakan. Soalnya Chanyeol dan para member yang lain terburu buru untuk datang kesana.
Ini sudah jam 9 malam, tapi Chanyeol juga belum kunjung pulang. Rasa kantukku perlahan mulai menyerang sampai akhirnya aku pun tertidur di sopa depan tv.
Flashback
Aku hendak pulang. Aku menunggu bus di depan halte yang berada tak jauh dari gedung perayaan Mcountdown tadi. Disana sudah banyak yang menunggu, bukan aku saja, tapi beberapa fans yang lain juga tengah menunggu bus.
"Selamat. Seluruh keberuntungan selalu bersamamu," ujar seseorang yang baru saja duduk di sampingku. Kupalingkan wajahku ke arahnya.
Kota Seoul memang benar bnar sempit. Di keadaan seperti ini, kenapa aku harus bertemu dengannya? Bahkan aku bertemu dengannya di tempat yang sama seperti di beberapa hari yang lalu.
Dia menatapku dengan sinis. "Kenapa? Kau terkejut?" ujarnya."Minso-ya, kenapa kau selalu mengikutiku?" ujarku dengan menekan seluruh nada bicaraku.
"Aku tak mengikutimu dan tidak akan pernah lagi. Kau pikir ini hanya khusus tempatmu?" jawabnya dengan tak bersahabat. "Waktu yang sangat tepat. Pas sekali aku bertemu denganmu disini," ujarnya. "Chanyeolmu akan segera terkena masalah hari ini. Aku sudah membuat berita kau dan dia yang tengah berpacaran, seperti yang kuberitahukan padamu kemarin," ujarnya berbisik di telingaku. Minso tiba tiba tertawa di depanku. "Hahah, sebuah pelukan romantis di atas panggung, akan menjadi sebuah kenangan pada suatu hari nanti. Berita lama akan muncul kembali," ujarnya.
Aku tetap tenang dalam posisiku. Aku juga tau berita lama mana yang dimaksudnya dan sekarang dia tengah menyindirku dan Chanyeol oppa.
"Selamatkan lah Chanyeolmu itu," ujarnya remeh kepadaku. "Aku bisa memberimu cara agar masalah Chanyeol bisa kau selesaikan," ujarnya lagi.
"Apa caranya," tanyaku dengan sangat tenang. Aku sama sekali tak penasaran dengannya.
"Lepaskan Chanyeol untukku dan aku akan menghapus berita itu. Dan karir Chanyeol akan kembali bersinar," ujarnya dengan licik.
Aku tertawa lepas karenanya. Bagaimana mungkin seorang dewasa seperti dia bahkan membuat rencana yang sangat bodoh. Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, dengan membuka berita di artikel itu lagi, tak akan bisa membuat karir Chanyeol hancur, karena Chanyeol sudah mengonfirmasi nya. "Hahaha, pikirkan lebih baik lagi. Itu rencana bodoh. Kupastikan rencanamu tak akan berjalan sesuai keinginanmu,"ujarku masih disertai tawa terpaksa.
"Kau akan menyesal," ujarnya.
"Bukan aku yang akan menyesal, tapi kau," ujarku. "Kau kira aku akan melepaskan Chanyeol hanya demi rencanamu itu?" tanyaku. "Jawaban dariku adalah tidak. Lagipula seharusnya kau sadar kalau Chanyeol tak mencintaimu,"ujarku sinis.
Kulihat ke arah ujung jalan yang sudah menampakkan bus yang sedang melaju disana. Kubangkitkan badanku. "Kuharap suatu hari nanti kau akan mendapatkan yang lebih baik dari Chanyeol, eonni. Kau seharusnya sadar, Chanyeol tak mencintaimu lagi dari awal, itu semua karena ulahmu, eonni," ujarku dengan lembut. Kuhadapkan badanku ke arahnya yang masih terduduk. "Maafkan aku, eonni. Aku tak bisa melepaskan oppa untukmu," ujarku sebelum akhirnya aku masuk ke bus. Minso tampak sangat emosi karena diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfic"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol