Pagi sekali aku bangun. Aku langsung mandi kemudian membuat bekal. Setelah membuat bekal, aku segera bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit.
Kulirik ke arah jam tanganku di tangan kiriku yang tengah meninting bekal. Sekarang jam telah menunjukkan jam 7.35 KST. Segera aku keluar dari apartemen kemudian menuju ke halte. Dan aku akan menaiki bus.
Sepertinya ini telah menjadi rutinitasku selama dua hari ini. Aku akan bertemu dia di rumah sakit. Aku akan bercerita dengannya. Aku akan makan sarapanku disana di depan dia. Walaupun sampai saat ini dia masih belum membuka matanya...
Begitu aku turun dari bus di halte dekat rumah sakit, aku langsung bergegas menuju rumah sakit dan menuju kamar Chanyeol yang biasa aku kunjungi.
Masih sama seperti biasa, di dalam kamarnya, Chanyeol sama sekali tak ditemani siapapun.
Kulepas sepatuku kemudian kututup kembali pintu yang tadi kubuka. Kudekati Chanyeol dengan segera. "Hai, pagi sayang..." ujarku sambil mencium pelan keningnya.
Aku tertawa kecil di depannya. "Hehe... kau masih saja tampan walaupun," aku menjeda kalimatku. "Walaupun kau sedang sakit..." ujarku dengan nada pelan. Kupandangi wajah polosnya itu sambil sesekali aku tersenyum melihatnya. Bukan senyuman bahagia tapi senyuman palsu.
Aku tersadar dari pandanganku yang terus melihat ke arahnya. "Oh ya... aku bawa makanan lagi, oppa,"ujarku sambil menari satu kursi dan segera duduk di sampingnya. " Aku akan makan ini di depanmu. Aku akan makan dengan perlahan. Seperti yang waktu itu kau bilang padaku, oppa..." ujarku sambil membuka tempat bekal dan mulai memakannya.
Tak begitu lama aku makan, tiba tiba aku jadi tak mood makan. Kuhentikan menyendok makanan dari bekal yang kubawa tadi. "Aku rindu makan bersamamu," ujarku dengan nada parau. Kututup tempat bekalku dan kuletakkan di atas meja. Kuraih tangan Chanyeol. Kugenggam denga lembut tangannya. "Oppa, cepatlah sembuh. Aku merindukanmu," ujarku.
Dret
Pintu rumah sakit terbuka. Aku langsung menoleh ke belakang karenanya. Disana terlihat seorang ahjumma dan ahjusshi. Sepertinya aku sudah tak asing melihat mereka berdua.
"Chanyeol-ah,". Ahjumma itu langsung mendekati Chanyeol dan memeluknya. Sementara sang ahjusshi hanya berdiri di belakang ahjumma tersebut.
Ahjumma tersebut langsung menangis tanpa henti. Sementara sang ahjusshi hanya menahan air mata.
Aku mundur dari posisiku yang sedari tadi di dekat Chanyeol. Kini aku hanya berdiri sambil memperhatikan sang ahjumma yang memeluk Chanyeol yang berada di tempat tidur dan ahjusshi tersebut menepuk pundak sang ahjumma dengan perlahan.
Perlahan sang ahjumma melemah dan mulai duduk dimana tempatku tadi duduk.
Tiba tiba sang ahjumma dan ahjusshi tersebut menatap ke arahku. Aku hanya menundukkan kepalaku karena mereka. Perlahan kudengar suara isakan tangis ahjumma tersebut, sehingga membuatku menatap ke arahnya. Ternyata saat ini dia masih menatapku.
"Apa kau yang bernama hyewoo?" tanya sang ahjumma dengan masih mengeluarkan air mata. Aku mengangguk dengan perlahan.
"Kemarilah..." ujarnya sambil mengangguk. Mau tak mau akupun mendekat ke arahnya. Saat aku didekatnya, dia langsung memelukku sehingga membuatku berbungkuk karena dia memelukku dalam posisi aku berdiri dan dia duduk. "Terimakasih karena telah mencintainya..." ujar sang ahjumma.
Di pelukanku sang ahjumma tersebut kembali menangis. "Aku ibu Chanyeol," ujarnya yang membuatku terkejut dalam hati. "Chanyeol selalu bercerita padaku tentangmu pada saat dia sedang kembali ke rumah. Dia selalu tersenyum saat menceritakanmu padaku," ujarnya sambil menangis. Sekarang kurasakan kalau ahjumma menangis lebih kuat dari sebelumnya. Sekarang badannya malah bergetar dan dia mulai terisak isak. "Seperti kemarin hiks... dia baru saja menceritakan tentangmu padaku.... aku tau.. hiks.. dia kecelakaan setelah pulang dari rumahku.. hiks..." ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY)
Fanfiction"Apa aku bisa bersamamu? "- Hye Woo "Jangan ragu, ini adalah takdir kita." -Chanyeol