8

298 26 0
                                    

        Hari ini aku tak pulang ke asrama. Handphoneku dari tadi berbunyi terus. Aku malas sekali untuk menjawab panggilan tersebut. Kulihat ternyata Moohyun eonni yang meneleponku. Dengan malas aku pun mengangkatnya.

        "…"

         "Nde, eonni. Aku akan menunggu jemputanmu."jawabku dengan nada lemas. Aku daritadi sebenarnya mulai khawatir. Tapi aku sebenarnya mengkhawatirkan diriku atau Chanyeol oppa.

         "…"

         "Ya, kau sudah tau alamatnya kan?"tanyaku.

         Belum selesai aku bertelepon, tiba tiba telepon ku disambar oleh Suho oppa.

         "Tidak, noona. Dia tak bisa pulang. Dia sudah terjebak dalam masalah. Dan dia belum boleh untuk pulang. Untuk saat ini."-suho oppa

          "…"

          "Baguslah kalau kau sudah tau masalahnya. Aku harap kau tak mengatakan hal ini kepada siapa pun"-suho oppa.
        
           "…"

           "Terimakasih, noona."-suho oppa.

           Sambungan telepon pun putus. Suho oppa pun memberikan handphone ku kembali padaku.

            "Tap... tapi oppa...aku harus kembali."-hyewoo.

             "Sudahlah.,kau jangan memperburuk kondisi."-suho oppa

            Kata kata Suho oppa membuatku agak merasa sedih.

         Chanyeol oppa menundukkan pandangannya. Memandang sendu ke arah bawah. Kasian sekali dia. Ini semua karena Minso eonni.

          Dan jadilah hari ini aku tinggal bersama Suho oppa dan Chanyeol oppa.

        "Kau tidurlah di dalam kamar. Biar kami berdua tidur di sopa."-suho oppa.

        "N...nde."jawabku

        Aku pun bergegas ke kamar. Dan segera tidur.

         Tepat pukul satu malam aku terbangun. Aku merasa lapar. Memang aku selalu begini. Terkadang aku sampai kesal karena selalu saja begini. Aku pun bergegas ke dapur.

        Tapi sebelum ke dapur aku ingin melihat Chanyeol oppa dan Suho oppa dulu di sopa. Tapi disana aku hanya melihat Suho oppa saja. Kemana Chanyeol oppa?hm ya sudahlah,  aku langsung saja ke dapur.

        Sampai di dapur, ku dapati Chanyeol oppa tengah ingin mengambil air minum. Tapi kelihatannya dia tak sehat. Aku rasa dia sangat lemah. Gelas yang dipegangnya pun sampai jatuh ke lantai dan pecah.

        "Oppa!"pekikku.

        Aku langsung saja berlari ke arahnya dan memeluknya. Entah apa yang ku pikirkan. Tapi aku sangat khawatir padanya.

         Ku lepaskan pelukanku. Ku tatap wajahnya. Wajahnya berkeringat. Dia sedang demam.

         "Ayo... ku bantu."tawarku. Kutuntun dia perlahan. Awalnya dia ingin tidur di sopa kembali. Tapi aku tak tega. Hingga akhirnya aku tuntun kembali dia ke tempat tidur yang awalnya aku tiduri tadi. Dan membaringkannya disana. Aku tak tega melihatnya sakit begini.

        "Oppa, tunggulah sebentar. Aku akan mengambilkan minum untukmu."-hyewoo

         Dia hanya mengangguk.

         Aku pun segera ke dapur untuk mengambilkannya minum dan aku pun mengambil air hangat untuk mengompresnya.

          "Ini minumnya. Kau tadi ingin minum, kan."-hyewoo

           Dia bangkit dari posisinya dan mengambil gelas ditanganku. Aku pun membantunya untuk memegang gelas tersebut karena aku takut akan jatuh lagi. Tapi apa yg aku dapati. Jantungku berdetak kencang. Dia mulai minum. Aku pun hanya bisa memalingkan wajahku darinya sambil tanganku yang terus tergenggam oleh tangannya.

         Dia sudah selesai minum. Dia pun melepaskan tanganku. Segera ku letakkan gelas tersebut ke atas meja yang ada di dekat ranjang.

         Dia mulai berbaring. Sementara aku gugup karena hal tadi. Yg tadinya aku akan mengompresnya malah tak jadi.

         Aku pun bergegas pergi setelah ku lihat dia memejamkan matanya.

         "kau mau kemana?" Ujarnya tiba tiba.

          Langkahku pun kuhentikan mendengar kata katanya itu. Dan aku pun membalikkan badanku ke arahnya. Pandanganku ku tundukkan.

       "Kau mau kemana? Kenapa kau menunduk? Tatap aku." Ujarnya dengan nada lesu. Kata katanya itu sontak membuat ku terkejut. Dan jantungku mulai berdetak kencang kembali.
       
       Kuberanikan untuk menatapnya. Dia menunjukkan senyumannya padaku.

      'Oh benarkah dia tersenyum padaku?' Batinku.

      " kemarilah."-chanyeol oppa.

      Aku pun menuruti permintaannya. Aku mendekatinya dan duduk di pinggir ranjang.

       "Terimakasih atas segalanya."-chanyeol oppa.
   
       "Se...segalanya?"-hyewoo.

       " ya. Kau baik sekali kepadaku."-chanyeol oppa.

       "Hm ya memang seharusnya aku begitu oppa."-hyewoo.

        "Maukah kau menjadi temanku?"-chanyeol oppa.

        "Te....teman?"tanyaku. Jujur perkataannya membuatku sakit.

       Dia hanya mengangguk pelan.

      " ya aku mau." Jawabku. Dan aku tersenyum padanya. Senyuman antara kesedihan dan kebahagiaan.

      

                                        ***

        

      

    

           

MY LOVE ❤ TRAINEE (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang