BAB 20

6.9K 158 1
                                    

Pemanasan global!

Jason merayap ke atas untuk kembali menuju tenggeran payudara, sebuah tempat dua bungkit kembar. Jason menatap ujung kedua payudara bentuk peluru masih mengeras dan di bibir Jason terbentuk senyum seringai tipis.

Pusar selakangan memang lebih didambakan Jason, namun payudara tidak bisa dikatakan tidak didambakan. Nafsuan binatang liar dalam tubuh Jason sangat tidak bermoral. Nafsu binatang liar dalam diri Jason telah dalam dan mencapai puncak gila.

"Sialan, Vivian!" Jason berdesis, menahan perasaan ketersiksaan.

Ketersiksaan dan permohonan Vivian membuat Jason seperti ini. Berada dalam pilihan sulit dan memutuskan meredakan kerja obat terkutuk memaksa Jason mengambil jalan tengah sebagai alternatif satu-satunya solusi ia punya.

Tangan kiri Jason turun ke bawah perut Vivian. Ia masih menginginkan menyecap hangatnya tubuh Vivian.

Ketika sampai di tempat diinginkan, jemari Jason membelai bagian permukaan kewanitaan Vivian dan Jason ingin tahu desahan seperti apa lagi yang akan Vivian keluarkan.

Suara desahan ringan dan pelan mulai keluar dari mulut Vivian.

Belum puas akan desahan sebelumnya, Jason mendorong masuk lagi jemari tangan itu dalam vagina Vivian. Titik sensitif Vivian terasa hangat dan lembut seperti kain sutra. Itu jadi atensi Jason yang tak ingin menyelesaikan permainan ini terlalu cepat.

"Sialan! Kau baru saja Dad masuki Vii dan bagianmu sudah berdenyut menyambut jemari Dad dengan hangat." Jason berkata sembari mencecap bagian ujung bongkahan daging kenyala Vivian dan jari tengah Jason masih bermanja dalam tubuh Vivian.

Jason mendongak ke atas beberapa detik dan melihat wajah memerah Vivian yang tampak menggemaskan. Jason tersenyum menahan.

Vivian mendesah lagi dan lagi. Suara Vivian pecah memenuhi kamar tidur hotel dan decakan jemari Jason sedag mengobrak-abrik dalam titik sensitif Vivian terikut menyatu dalam bersuara-suara lain yang erotis.

Merasa cukup puas apa yang dilakukan Jason pada tubub Vivian, Jason beralih untuk bermain mencecap penuh lapar payudara Vivian, kepala Jason beralih mundur tapi jemari tengahnya masih bermain dalam vagina Vivian dari tempo pelan berpindah mendesaknya lebih dalam. Jari-jari Jason semakin lembab menikmati setiap ruang dalam tubuh Vivian. Jason memutar pinggul Vivian berposisi menelungkup.

Desahan demi desahan keluar dari mulut Vivian tidak menghentikan gairah Jason memuja tubuh Vivian dengan cara menyiksa. Pria itu terus menghujam tubuh bagian bawah Vivian.

"Sakit!" sahut Vivian, bulir kristal keluar dari sudut mata gadis itu.

Jason bisa memahami rasa sakit Vivian, tapi Jason tidak memedulikan kata sakit Vivian, kedua jemari Jason tetap menghujam kasar dan dalam. Jason menikmati setiap menit dalam tubuh Vivian.

Mendaratkan dagu ke bahu Vivian, Jason mendekatkan bibir ke daun telinga Vivian yang memerah dan menggigitnya lembut.

Tanpa ampun dan membrutal pada titik sensitif Vivian yang semakin basah karena permainan jari-jari, Jason merasakan kembali masa nakal yang ia lakukan bersama sang Isteri, Ibu dari Vivian.

"Vivian, diamlah. Yang pertama memohon di sini dirimu," bisik intens Jason tepat pada belakang telinga Vivian.

Lidah Jason menjulur ke kulit telinga Vivian, mencecap kulit telinga Vivian dan ternyata Vivian membalas dengan desahan erotis. Jason menggigit lagi telinga Vivian, merangsang keseksualan Vivian kelaur lebih liar. Jason ingin menyaksikan bagaimana keliaran Vivian.

Behind Forbidden Love | #Vol (1). PPTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang