Pemanasan global!
Jason dan Matthew melangkah cepat menuju pintu kamar tidur sebuah hotel dengan nomor 304.
Di depan pintu bernomor 304, Jason memundurkan langkah ke belakang dan Matthew di sebelah maju mendekati pintu itu. Mattew menendatang pintu itu sebanyak dua kali, barulah pintu nomor 304 terbuka.
Jason berjalan langsung menuju ranjang bersprei putih tulang. Di sana ada seorang pria berusia lebih tua dari Vivian sedang memaksa membuka pakaian Vivian.
Melihat suatu peristiwa tak diinginkan, gigi Jason bergemeluk dan amarah menguasai Jason saat itu.
"Dad?" panggil Vivian berlirih.
Jason langsung menarik kerah pria itu, ia memberikan meninju kasar tepat ke rahang dan perut beberapa kali.
Semua pukulan Jason tentu saja sangat kuat.
"Bajingan! Kau tak akan aku ampuni!" Jason membentak dengan tatapan geram. Kepalan Jason tak henti-henti memukul pria yang melecehkan Vivian. Dua menit Jason berhenti, bangkit berdiri, memicing tajam Jason memandangi pria di bawah kaki. Jason terlihat belum puas memukuli pria itu yang telah setengah hancur dan dipenuhi darah.
Mattew di belakang tersenyum sinis ketika mendengar perkataan dari sang Tuan dengan nada parau, "Mattew, bersihkan Bajingan ini!"
Setelah Matthew membawa keluar pria tadi dan menutup pintu, Jason melangkah mendekat ke ranjang tempat Vivian duduk posisi tengah pada tempat tidur. Betapa terluka hati Jason memandang Vivian tak terpedaya. Kedua tangan dan kaki Vivian diingat. Jason segera melepaskan ikatan pada tangan dan kaki Vivian.
Vivian berkata sembari menangis tersunguk di hadapan Jason, "Dad ...."
Dalam sekejap Vivian langsung mendekat dan memeluk Jason. Dapat Jason rasakan tubuh Vivian bergetar ketakutan.
"Sayang, tenang, semuanya sudah berakhir. Kau sudah aman." Jason mengelus pelan punggung Vivian, namun hati Jason masih sangat tidak terima melihat ketidakberdayaan Vivian saat ini kacau.
"..... Dad ....."
"Ada apa, Vivian?" tanya Jason lembut ketika ikatan tali pada kaki Vivian baru saja lepas.
Vivian melepaskan pelukkan dan Jason menatap Vivian dengan alis menaut.
"Eddie ... pria tadi memasukan sesuatu ke dalam minumanku. Tubuhku terasa panas. Dad, tolong. Dad, aku tidak tahu apa yang Eddie campur ke minumanku."
Punggung Jason menegang mendengar perkataan Vivian. Wajah Jason membeku selama beberapa detik.
"Dad."
"Maaf Vivian. Daddy tidak bisa menolongmu, sekarang ini." Jason menggeleng. "Daddy, tidak ingin merusakmu. Apa kau bisa menahan panasnya, Sayang?"
Vivian langsung menggeleng cepat. "Aku tidak bisa menahannya, Dad. Panggilkan Dokter. Cepat Dad! Tubuhku semakin panas dan sakit."
Jeritan tak tenang Vivian tiba-tiba keluar lalu berganti terengah-enggah yang tersiksa.
Jason melihat Vivian berusaha menahan rasa sakit itu. Kedua tangan Vivian meremas kuat sprei putih tulang. Jason sangat bingung memikiran solusi tepat untuk keluar dari situasi gila sekarang.
"Vivian, Dokter bisa menolongmu, tapi sebelumnya, Dad ingin bertanya apakah kau meminum habis minuman itu?"
Vivian mengangguk lemah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Forbidden Love | #Vol (1). PPT
RomanceNSFW - [D28+] [√ SELESAI] [DDLG PROJECT OF PURE TABOO] VOLUME (1). Behind Forbidden Love © 2019, Ennvelys Dover, All right reserved. Cover Ilustration & Designer: Ennvelys Dover Logo Illustration & Designer: MPH/MDee ...