BAB 24

3.6K 75 3
                                    

Pria itu turun dari mobil dan tidak memedulikan perempuan yang duduk di kursi sebelah kemudi mobil yang telah memanggil namanya beberapa kali.

Jasmine mengedip dua kali, dalam tangannya ada kunci mobil. Pria itu menyerahkan kunci mobil kepada Jasmine. Membuat Jasmine menatap bingung.

"Untuk apa kunci ini?" tanya Jasmine.

"Mobil ini milikmu, oke." Pria itu menjawab dan menepuk pelan bagian bomber mobil.

Kernyitan Jasmine semakin mendalam, "Lalu?"

"Aku akan mencari taksi. Um ... perempuan duduk dalam mobil ini, silahkan jika ingin kau ajak pergi bersamamu. Aku tidak memiliki urusan dengan dia."

Kemudian pria itu memutar badan dan mengambil langkah untuk pergi dan membiarkan masalah terjadi saat ini begitu saja.

Jasmine cepat menghentikkan langkah pria itu, memegang salah satu lengan dia.

"Aku juga tidak memiliki urusan dengan kalian. Dan mobil ini tidak sedikit pun aku ingin menerimanya." Jasmine berkata dengan serius. "Jadi, ambil kunci mobilmu dan cepat singkirkan mobil ini dari jalan! Bus di belakang terhalang dengan mobil sialanmu ini dan aku harus ke sekolah secepatnya!"

"Maka tugasmu nyalakan mobil ini, dengan begitu kau bisa cepat pergi menuju sekolah."

Dahi Jasmine mengernyit kesal sambil mengepal salah satu tangan hingga buku-buku tangan di bawah sana memutih.

Senyum miring pria itu mengukir beberapa detik, Jasmine menangkap senyum miring itu.

"Solusi menang-menang, bagaimana?"

Mata Jasmine mengedip sekali dengan cepat mendengar perkataan keluar dari mulut pria itu.

"Apa yang aku dapatkan?" tanya Jasmine berupayah serius.

"Ke sekolah dengan cepat, mungkin? Aku akan menepikan mobil ini. Namun setelah itu jadilah kekasihku."

Kaki Jasmine seketika mundur dan terdiam seribu bahasa bukan pilihan tepat sesungguhnya, namun ia sangat syok mendengar kata terakhir pria itu katakan.

Kepala Jasmine bergerak pada wanita yang masih duduk manis di kursi mobil. Jasmine menggigit bibir sembari memikirkan solusi yang sesungguhnya bukan solusi disampaikan ulung pria sedetik lalu.

Pria di depan Jasmine adalah pria yang memiliki predikat top nomor satu mempermainkan hati perempuan dan Jasmine sudah mendengar gosip buruk lebih parah adalah setiap perempuan berkencan bersama pria itu akan berakhir tidak baik alias seperti direndahkan.

"Orang-orang di dalam bus akan memerahimu. Aku tak ingin bernegosisasi dengan permainanmu yang tak masuk akal. Sekarang nyalakan mobilmu, Tuan Lucas Agnelie."

"Karena jawabanmu adalah tidak, silahkan kau bawa mobil ini," kata Lucas. "Juga, aku tiba-tiba berubah pikiran untuk tidak menjadikkanmu sebagai kekasihku."

Gigi Jasmine bergemeletuk di dalam mulut dan tangan Jasmine mengepal sangat kuat. "Pria berengsek, bedebah sialan!" umpat Jasmine.

Oh Lucas mendengarnya. Pria berbadan besar itu langsung memutar dan menatap pada Jasmine. Kekehan kecil Lucas terdengar, beberapa saat kemudiaJn kekehan Lucas berhenti. "Walau aku di matamu sangat buruk, namun harusnya kau sadar bahwa yang sangat buruk sekarang adalah dirimu."

"Aku tidak buruk, akan aku buktikan!" tukas Jasmine serius.

Lucas mengedikkan bahu acuh. "Akan kusaksikan dengan sabar."

"Lucas!"

Wanita yang duduk manis di mobil milik Lucas telah turun. Pandangan wanita itu sekilas penuh benci menatap ke arah Jasmine.

Behind Forbidden Love | #Vol (1). PPTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang