BAB 28

3.3K 83 0
                                    

Trisha khawatir dan tidak tenang. Sekarang pukul 3 sore, seharusnya Nona Muda keluarga York pulang dari sekolah sebelum pukul 3 sore.

Beberapa saat kemudian Trisha mendengar suara mobil masuk ke dalam halaman rumah. Trisha langsung menuju pintu utama rumah. Sopir mengantar Nona Muda keluarga York lantas turun dari mobil.

"Kenapa Nona Vivian tidak keluar dari mobil?" tanya Trisha cemas.

"Sampai di sekolah, saya tidak menemukan Nona Muda. Saya menunggu sekitar 6 menit. Setelah itu saya mencari Nona karena tak kunjung keluar dari sekolah," kata Sopir itu. "Saya sudah mencari ke seluruh isi sekolah dan kelas, namun Nona tidak ada. Beberapa temannya sudah saya tanyakan, mereka mengatakan bahwa Nona tidak ada di sekolah."

Kaki Trisha langsung termundur. Wajah Trisha menjadi semakin khawatir.

"Cari lagi! Gadis muda itu tidak mungkin menghilang tanpa sebab!" ucap Trisha marah.

Sopir langsung bergerak dan melakukan perintah Trisha untuk mencari sang Nona.

Hati Trisha tidak tenang. Vivian York tidak mungkin pergi tanpa sebab. Di ruangan tengah, di sofa mini, Trisha duduk di sana untuk menunggu informasi kabar Vivian York.

Trisha langsung berdiri, Sopir mencari tahu kemana pergi Vivian setelah 2 jam kemudian telah kembali lalu menuju ke arah Trisha. Gerakan kepala yang bergeleng menjawab ketakutan Trisha.

"Belum adanya titik terang tentang Nona. Banyaknya pengawal telah menyisir ke beberapa jalan dan tempat. Mereka mencari Nona hingga sekarang. Saya mencari kembali di sekolah, rumah para penduduk dan gang-gang kecil, tetap Nona tidak ditemukan."

"Cari lagi ke mana pun! Jangan kembali sebelum tanpa adanya Nona kembali ke rumah ini!"

"Iya baik, saya akan mencari Nona lagi, Ketua Pelayan."

Kepala Trisha bergerak dengan naluriah ke arah pintu kamar tidur Vivan.

Mungkin saja ....

Dengan langkah cepat-cepat, Trisha ke arah kamar tidur Vivian. Gadis itu pergi dan jika memang benar yang tiba-tiba terlintas di benak-segera Trisha membuang berbagai gagasan buruk yang muncul sesaat.

Mata Trisha memerhatikan setiap sudut kamar tidur Vivian York setelah dinyalakan lampu. Ranjang tidur gadis itu teratur dengan rapi. Kerefleksan dalam pandangan Trisha tertuju ke lemari pakaian. Trisha melangkah dengan ragu-ragu. Tangan Trisha merentang ke depan untuk memegang gagang pintu lemari pakaian.

Sedikit kelegaan melingkupi dada Trisha yang berdebar-debar. Trisha mengembuskan napas pendek. Berbagai pakaian Vivian masih ada d dalam lemari. Jadi Trisha mengasumsikan bahwa Vivian tidak kabur dari rumah.

Kaki Trisha mundur beberapa langkah hingga mencapai tepian ranjang tidur dan terduduk pada tepian ranjang itu dengan pandangan melurus ke depan.

Berbagai cara sudah dilakukan oleh para pengawal keamanan rumah keluarga York. Berita buruk kembali datang pada Trisha setelah keluar dari kamar tidur Vivian York. Trisha berhenti pada pilar yang tak jauh dari sebuah guci cukup tinggi. Pengawal keamanan rumah datang menghampiri Trisha dan memberitahukan kabar buruk bahwa fakta Vivian memang tidak masuk sekolah dikarenakan gadis itu menaiki sebuah taksi dan berhenti di sebuah taman, namun setelah itu tidak ada lagi rekam jejak tentang sang Nona Muda-Vivian.

"Sudah aku ingatkan, jangan kembali sebelum tanpa adanya Nona kembali ke rumah ini!" bentak Trisha. "Kalian digaji dengan upah besar dan seharusnya kalian menyelesaikan masalah ini. Nona Muda tidak akan kabur atau hilang tanpa sebab. Pergi sekarang dari hadapanku dan cari lagi gadis itu!"

Kepala Trisha berdenyut-denyut. Vivian tidak hilang-gadis itu tidak hilang ataupun kabur ke luar dari daerah ini ataupun negara ini. Semua akses datanya masih ada di dalam kamarnya, Trisha tadi memeriksanya di dalam laci kamar milik Vivian. []

_______________________

Support me with vote and comments.
Thank you ...

Salam dan peluk hangat,
Ennve.

Behind Forbidden Love | #Vol (1). PPTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang