BAB 38

3K 68 0
                                    

Setelah membersihkan alat makan saat sarapan tadi, Vivian berjalan menuju sofa dan menyalakan TV dan melihat-lihat siaran film.

"Ya!" seru Vivian setelah menemukan film The lord of the rings. Entah berapa kali ia menonton film itu. Plot film itu terkadang membuat penasaran karena konflik filmnya tidak sesederhana kebanyakan film fantasi yang memiliki nilai jual dari pemain berwajah tampan. Ia menonton film itu dengan serius. Film sudah berputar selama 8 menit dan iklan.

Vivian mendengkus film itu akan masuk konflik tapi iklan tak bisa ia jadikan pelampiasan kekesalan. Ia mencari siaran lain sambil menunggu iklan film yang ia tonton selesai.

Vivian mengedipkan mata beberapa kali melihat berita gosip selebriti sekilas ia lewatkan, memundurkan siaran yang ia lewatkan tadi, ia menemukan siaran dan berita itu. Dan ternyata adalah gosip yang ditujukan kepada seorang pria. Begitu hangat dibicarakan.

Vivian menyimak baik-baik apa yang disampaikan pembawa berita dan isi pesan yang dikomentari pengguna akun media sosial.

Seseorang yang sudah berkecimpung di dunia ShowBiz pasti akan dihebohkan berbagai macam berita. Tapi yang dilihat Vivian sekarang adalah pria yang baru sehari menjadi kekasihnya. Vivian tidak berpikir bahwa kehidupan romantis dan manisnya yang baru dibangun mulai runtuh. Tatapan Vivian masih terpaku dan sangat jelas menatap sosok wajah pria yang sangat ia kenal, disamping pria itu ada seorang perempuan berambut pirang gelombang berpadu abu-abu, mereka berjalan bersama. Perempuan itu melingkarkan lengan ke pinggang sang pria. Dan Vivian akan memindah siaran sialan itu, dihentikan ketukan pintu.

Vivian mengintip melalui interkom pintu. Seorang pria berbaju abu-abu terlihat di balik interkom. Vivian membuka pintu apartemen.

"Dengan siapa?" Vivian bertanya pada pria berbaju abu-abu.

"Apakah ini nomor apartemen Tuan Alejandro?"

"Ya."

"Pak Alejandro meminta saya memberikan bahan isi kulkas kepada seseorang di apartemennya."

Vivian menerima pelengkapan kulkas dengan senyum lebar dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

Lonza membeli banyak bahan pelengkap kulkas. Setelah mengatur bahan pelengkap kulkas, Vivian lalu kembali ke sofa tadi, TV masih menyala dan masih memutar berita hangat ia lihat sebelum seorang kurir datang.

Pemberitaan memasuki siaran langsung dengan mewawancarai sosok yang sedang ramai diperbincangkan orang-orang yang memiliki identitas lonceng besar menawan yang menarik turis negara lain.

["Kota London akhir-akhir ini dingin. Tapi ada berita hangat dari dua model populer, berita ini dibicara orang-orang, bahwa mereka memiliki suatu hubungan dekat. Pertanyaannya, apakah itu benar?" Mari kita dengarkan langsung dari salah satu supermodel yang digosipkan itu.]

Pembawa berita merupakan perempuan kulit eksotis dengan rambut kuning keemasan dan dia tersenyum-siaran langsung berita nasional SnowBiz London memberi kata-kata pembuka kepada penonton.

["Delila Ellingne. Apa komentar Anda tentang berita Anda memiliki hubungan dengan LN?"] Pembawa berita itu bertanya kepada Delila.

Delila Ellingne yang diundang oleh stasiun siaran langsung tersenyum dengan pipi merona. Vivian memutar mata melihat reaksi berlebihan Delila Ellingne.

"Sekali iblis tetaplah iblis!" umpat Vivian.

Pembawa berita menunjukkan video pendek di layar belakang dari tempat duduk mereka.

["Apakah itu benar-benar kau dengan LN, Del?"] tanya si pembawa acara kepada Delilah.

Vivian mengatakan bahwa tanggapan Delila terlalu berlebihan. Tangan Delila menutup mulut hingga wajah terlihat merah padam dengan ekspresi malu-malu di wajah kemudian dia tertawa ringan.

Behind Forbidden Love | #Vol (1). PPTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang