Umur 9 tahun bukan berarti kementalan seseorang belum tumbuh, jauh sebelum menuju umur 9 tahun kementalan itu semakin terasa, tidak seperti umur 5,6, atau 8 yang masih rendah merasakan apa arti kementalan.
Sore hari menjelang malam Vivian beeanjak dari tempat tidur dan selangkah keluar dari garis pintu, bunyi berbagai benda jatuh yang nyaring dari suatu ruangan terdengar.
Vivian memutar kepala dan memutar kaki. Kemudian ia melangkah menuju suara yang terdengar ribut. Pintu kamar tidur kedua orang tuanya terbuka sedikit. Terdengar lagi benda-benda jatuh dan suara lain dari kedua orang tuanya. Vivian tak tahu mengapa kedua orang tuanya saling berteriak. Suara mereka penuh kemarahan satu sama lain.
"Demi Tuhan, pria itu temanku, Jason! Kami tidak memiliki hubungan apa pun!"
"Aku melihat dengan mataku sendiri, Jasmine! Kau dengan bedebah itu bukan hanya berteman!"
"Kami pergi menghadiri acara pembukaan produk pakaian Ducci terbaru. Mengertilah, Jason!"
"Kau berbohong, Jasmine!'
Jasmine menggelengkan kepala. "Aku bersumpah demi Tuhan aku tidak punya hubungan spesial dengan pria itu."
Jason memperlihatkan sebuah lembar foto ke arah Jasmine, dan bertanya, "Ini kalian?!"
Kaki Jasmine termundur ke belakang seketika. "Kami tidak melakukannya, Jason."
"Omong kosong! Foto ini sangat jelas bahwa kalian berciuman."
"Tidak! Aku langsung menghindarinya. Aku tak melakukannya, Jason," kata Jasmine, "Mengingat bahwa aku memilikimu dan aku tidak mungkin berhubungan dengan orang lain di belakangmu."
"Aku tidak memercayaimu. Kau berbohong dan ini bukan hanya sekali?"
Jasmine melempar fas bunga ke lantai dengan marah dan berkata sinis, "Bagaimana denganmu, Jason? Ketua bagian HRD di perusahaanmu bukankah dia menggodamu?"
Jasmine menatap Jason dengan mata tajam marah.
"Apa maksudmu?"
Jasmine tertawa pahit.
"Berbagai gosip tentang hubungan dekat ketua HRD dengan seorang Bos telah sampai di telingaku. Apa kalian sudah tidur bersama?"
"Aku tidak memiliki hubungan dengan Sherin. Semua pekerja di perusahaanku tidak sedikit pun aku berikan perhatian lebih. Aku bekerja profesional dengan totalitas yang tinggi."
"Omong kosong!" teriak Jasmine.
"Aku tidak beromong kosong, Jasmine."
Rahang Jason mengeras kesal.
"Aku sadar bahwa aku tidak akan bisa lagi memberimu keturunan," kata Jasmine bersama dengan keluar air mata menetes ke pipi. Jasmine melangka keluar dari kamar tidur itu dengan berlinangan air mata.
"Jasmine tunggu!" teriak Jason.
"Berhenti sampai di situ, Jason. Biarkan aku sendiri. Aku butuh waktu seorang diri."
"Kumohon tunggu, dengarkan aku Jasmine."
Sebelum Jasmine keluar dari ruangan kamar tidur, Vivian langsung kembali masuk menuju kamar tidur.
Di dalam kamar tidur, Vivian duduk di lantai membelakangi pintu, menyandarkan punggung pada pintu dan menutup telinga dengan rapat. Kesaksian, melihat kedua orang tuanya berkelahi mengguncang ketahanan diri Vivian.
Vivian mengerti arti selingkuh, salah satu teman sekolah dasar Vivian pernah bercerita, bahwa kedua orang tua telah bercerai, sang Ayah berselingkuh dengan teman sekantor bahkan sampai tidur bersama. Pertengkaran belum lama antara Jason dan Jasmine, mengingatkan Vivian pada kedua orang tua Lena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Forbidden Love | #Vol (1). PPT
RomanceNSFW - [D28+] [√ SELESAI] [DDLG PROJECT OF PURE TABOO] VOLUME (1). Behind Forbidden Love © 2019, Ennvelys Dover, All right reserved. Cover Ilustration & Designer: Ennvelys Dover Logo Illustration & Designer: MPH/MDee ...