CHAPTER 14

4.4K 339 28
                                    

Seseorang masuk dalam kehidupanmu dan tanpa sadar orang itu bisa mempengaruhi sikapmu dengan sangat drastis. Kau bisa jahat dalam sedetik, lalu berbalik menjadi baik sedetik kemudian. Semua itu sangat mudah terjadi, jika kau menjadikan seseorang itu sebagai bahan perhatianmu.

- Blue Lova -

***

Playlist di multimedia: Speechless - Naomi Scott

***

Vote dan komen kalian sangat berarti ❤️

***

❤️ Selamat Membaca ❤️

***

Setelah membersihkan diri, Ava membaringkan tubuhnya di tempat tidur, dia melihat ke arah tembok dimana jam dinding tepat berada, sudah pukul sebelas malam, untung saja besok hari Sabtu sehingga Weekend, Ava bisa tenang dan beristirahat sepuasnya.

Suara deringan ponselnya berbunyi cukup keras saat dia akan memejamkan matanya. Ava membuka kembali matanya dan segera mengambil ponselnya yang diletakkannya di atas nakas disebelah tempat tidurnya.

Dia melihat nama penelfon yang tertera adalah Anin. Ava mengerutkan kening karena heran temannya yang satu itu tumben-tumbenan menelfonnya semalam ini.

"Halo Assalamu'alaikum, Nin?" sapa Ava setelah dia memutuskan untuk mengangkat telfon Anin.

"Halo, Va, Wa'alaikumsalam," balas Anin dari seberang telfon.

"Suara kamu kenapa?" tanya Ava heran.

Suara Anin terdengar terlalu lembut dan pelan di telinga Ava, padahal kan Anin sama sekali tidak biasanya bersuara seperti itu. Anin itu suaranya nyaring cempreng.

"Gimana menurut kamu? Suara aku lembut banget kan?"

"Iya, tapi bikin geli," jawab Ava jujur.

"Iihh... bikin geli apaan sih, suara lembut merdu gini juga." Tanpa sadar suara Anin kembali normal.

"Nah, mending suara kamu gini, lebih bagus, enggak usah dibuat-buat," saran Ava.

"Ih, terserah kamu deh." Anin malah terdengar kesal.

"Ya udah kenapa kamu nelfon aku malam-malam gini? Aku tu baru aja mau tidur, Nin."

"Iya kan baru mau tidur, belum tidur, santai aja Va." Padahal yang jadi korban Ava, tapi Ava hanya pasrah saja mendengar ucapan Anin.

"Ya udah kenapa?"

"Kamu besok libur kan?" tanya Anin.

"Iya."

"Minggu juga libur kan?"

"Ya iyalah, emang kenapa sih?" Ava jadi gemas sendiri.

"YES! Berarti kamu bisa dong nemanin aku!"

"Nemanin kemana?"

"Ngedate."

"Hah? Ngedate? Sama siapa? Kamu kan udah putus sama Ridho?"

"IIIIHHHH.... AVAAAAA... Ngapain sih kamu nyebut nama cowok blangsak itu!" Ava segera menjauhkan ponselnya dari telinga ketika Anin mulai heboh. Ya gimana Ava tidak menyebut nama Ridho, kan Ava tahunya pacar terakhir Anin adalah Ridho.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang