Chapter 9

4.2K 337 8
                                    

Apa yang lucu? Kamu! Sok cuek tapi aslinya perhatian. Eaaa.

- Blue Lova -

***

Playlist di multimedia: On My Way - Alan Walker ft Sabrina, Farruko.

Note: Musik di mulmed biasanya cuman pemanis buat wattpad aku aja, enggak mesti di dengarin.

***

Jangan lupa vote/comment untuk mendukung cerita ini 👌

***

Selamat membaca 😊

***

"Bentar... bentar... kenapa kamu bawa aku ke tempat kayak gini?" tanya Ava pada Gandhi sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat yang telah dia ketahui ciri-cirinya dari banyak sumber itu, namun baru pertama kali didatanginya ini.

"Maaf nona, bukankah pak Ardiaz sudah memberitahu anda?" ucap Gandhi memastikan.

Ava mengingat kembali kejadian dimana dia menerima telfon dari Raxel setelah sholat Isya tadi. Laki-laki itu memintanya datang ke sebuah tempat di jalan Sudirman dan katanya Ava akan dijemput oleh Gandhi. Tapi, ketika Ava bertanya tempat seperti apa dan untuk apa, Raxel hanya bilang tempat pertemuan dengan rekan bisnis yang sangat penting dan Ava harus hadir untuk menjaga wibawa Raxel, karena tidak mungkin dia bertemu dengan rekan bisnisnya tanpa sekertaris.

Karena Raxel bilang begitu, dengan patuh Ava segera bersiap-siap dan menunggu Gandhi menjemputnya. Ketika Gandhi sudah datang, Rachel bahkan mengantar Ava hingga Ava masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya.

Tapi, ternyata dia berakhir di sebuah night club?

"Rekan bisnis pak Ardiaz ingin bertemu di tempat seperti ini?" tanya Ava tidak percaya pada Gandhi yang tetap memimpin jalan.

"Saya tidak tahu nona, pak Ardiaz hanya meminta saya menjemput anda dan membawa anda ke tempat ini, saya tidak diberitahu tujuannya untuk apa," jawab Gandhi sopan.

Insting Ava mulai merasakan ada yang tidak beres.

Suara keras musik, bau asap rokok juga minum-minuman yang menyengat membuat Ava sedikit pening. Beberapa kali dia berjalan sembari mencari celah untuk dilewati karena banyaknya orang yang memadati tempat itu. Ava sesekali mendapati laki-laki dan perempuan yang melakukan hal-hal tidak senonoh, beberapa dari mereka juga ada yang menunjuk-nunjuknya dan mentertawainya, ya... tidak mengherankan... dia pasti terlihat aneh dengan busananya, mungkin bagi orang-orang itu Ava salah kostum.

Siapa perempuan yang akan mengunjungi night club dengan hijab? Mungkin ada, tapi pasti sangat-sangat sedikit, dan untuk kali ini sepertinya hanya Ava orangnya. Ini semua karena dia segera mempercayai Raxel tanpa bertanya lebih jauh. Karena sudah terjebak di tempat ini, Ava tidak mempunyai pilihan lain, selain berdzikir. Ya, anggap saja dia parno, lagipula siapa yang tidak parno ketika terjebak di sebuah tempat yang paling ingin dihindarinya.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang