CHAPTER 59

4.9K 461 270
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Playlist: Everytime - Britney Spears

-----------------------------------------

Why are we strangers when our love is strong?

***

Maaf kemalaman 😅. Mana pas mau update wattpad-ku minta dipulihin terus 😂

Jangan lupa tinggalkan jejak 💙❤

***

🌸 SELAMAT MEMBACA 🌸

***

Sudah berlalu dua hari dan selama itu juga Raxel tidak pulang. Tidak juga ada interaksi apapun yang bisa dilakukannya dengan pria itu. Hari pertama ketika dia mendapati Raxel tidak pulang, dia mencoba menghubungi pria itu melalui telepon dan chat. Sayangnya, tidak satupun panggilannya di angkat oleh Raxel, kondisi chat-nya juga tidak kalah mengenaskan, Raxel tidak membaca chat-nya sama sekali, chat-nya hanya sampai di status terkirim. Mendapati itu membuat Ava menyerah. Akhirnya hari kedua dia tidak melakukan apa-apa. Raxel sepertinya juga tidak akan ingin bertemu dengannya, lihat saja bagaimana pria itu mengabaikan semua telepon dan chat-nya.

Sekarang sudah masuk hari ketiga. Dan meski dia merasa apa yang dilakukannya akhir-akhir ini terasa menyakitkan, tapi tetap saja dia masih tetap melakukannya, memeriksa berulang kali ponselnya, mungkin saja Raxel akhirnya menelfon balik atau membaca chat-nya. Kadang bahkan dia memandangi ponselnya terlalu lama, sehingga mendapat teguran dari orang-orang di kafenya. Namun, sampai saat ini pun tidak ada tanda-tanda apa yang diharapkannya itu terkabul. Ava menghela nafas berat. Menyandarkan diri di kursinya di atas balkon kafe.

Kenapa sih Raxel tiba-tiba seperti ini padanya? Kenapa tiba-tiba menghilang begitu saja? Ava tidak berharap Raxel akan benar-benar menepati janjinya tentang tidak akan meninggalkannya, karena dia juga merasa itu terlalu berlebihan untuk seseorang sepertinya. Tapi, paling tidak pria itu mengatakan jika ingin pergi dan sudah bosan dengannya, seperti yang terakhir kali pernah dimintanya. Kalau Raxel hanya mengabaikannya tanpa kejelasan seperti ini, itu terasa sangat berat untuknya.

Lagipula, kalau Raxel marah padanya karena dia membantu Anin. Memangnya apa urusannya dengan pria itu? Sejak awal dia tidak meminta Raxel untuk ikut campur dan melibatkan diri. Dia juga tidak menyangka, Raxel akan begitu peduli sampai mencarinya dan menghajar Brandon hingga pria itu hampir sekarat. Sebenarnya, pria itu tidak usah begitu bersusah payah, dia juga sudah tidak ada gunanya untuk pria itu kan?

Lalu, setelah terlihat begitu peduli, pria itu malah bersikap dingin dan mengabaikannya. Apa Raxel akhirnya sadar, lalu menyesal karena sudah terlalu melibatkan diri? Karena sebenarnya dia tidak begitu penting hingga harus begitu diperjuangkan kehidupannya oleh pria itu?

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang