Apakah mungkin untuk jatuh cinta ketika semua yang kamu tahu adalah kebencian?
.
Is it possible to fall in love when all you know is hate?
.
Ava adalah seorang wanita konservatif yang tentu sangat terbiasa dengan kehidupan penuh aturan terutama atur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Playlist: Yours - Raiden, CHANYEOL ft. Lee Hi, CHANGMO
***
🎀 Selamat Membaca 🎀
***
"Kenapa kalian lama sekali?" tanya Rosalina.
Raxel dan Ava mengambil tempat di tengah-tengah yang memang sudah disisakan untuk mereka. Bersebrangan dengan Rosalina.
"Grandma seperti tidak tahu saja urusan suami istri," jawab Raxel yang hanya ditanggapi Ava dengan senyum pura-pura.
"Hahaha, benarkah? Pasangan muda memang selalu mudah bergairah."
Ava seketika terbatuk mendengar ucapan Rosalina, membuat Danial dan Davina berusaha kuat menahan tawa, meski Samuel tidak bereaksi banyak.
"Hahaha, grandma bisa saja," ucap Raxel bersamaan dengan menyodorkan segelas air putih untuk Ava.
"Jadi, kalian memang tidak akan menunda sama sekali?" Rachel tiba-tiba ikut menanggapi. Ava menutup mata, merutuk dalam hati, semua ini karena ucapan Raxel yang ambigu. Para orang tua jelas akan berpikir kesana.
"Begitulah, ibu mertua," jawab Raxel santai.
Entah berapa banyak sandiwara lagi yang akan terus dilakukan oleh pria itu. Ava tidak benar-benar mengerti.
"Syukurlah, aku senang bulan madu kalian berjalan lancar, aku sudah semakin bau tanah, jadi aku sangat menantikan seorang cicit."
Mendengar itu membuat Ava menoleh dengan ekspresi prihatin pada Raxel. Pria itu sudah memberikan harapan yang tinggi pada neneknya. Bukan bagaimana-bagaimana, dia tidak pernah membicarakan tentang anak dengan Raxel. Pernikahan mereka yang seperti ini juga sepertinya lebih baik tanpa kehadiran seorang anak. Ava tidak ingin anak mereka menderita karena hubungan kedua orangtuanya.
Suasana di meja itu tiba-tiba menjadi hening. Daritadi yang paling bersemangat menanyai tentang hubungan pernikahan mereka memang hanya Rosalina. Di antara para tetua keluarga Raxel, hanya nenek Raxel itu yang seperti benar-benar berharap tinggi pada pernikahan mereka. Darius Valentino hanya memasang wajah konyol sejak pembicaraan itu, istri pria itu memang tidak ingin banyak turut campur. Cassandra dan suaminya juga hanya diam seperti Ardiaz. Ardiaz kali ini bahkan sudah terlihat tidak antusias lagi membicarakan pernikahan putranya, memilih saat ini untuk benar-benar menyerahkan pada kedua orang itu saja ingin dibawa kemana pernikahan mereka.
"Kenapa kita tidak mulai makan saja?" tawar Samuel memecah keheningan.
"Benar, Samuel benar. Ayo kita mulai makan," tanggap Ardiaz cepat yang kemudian disetujui oleh semua orang di meja itu.