CHAPTER 38

4.5K 357 209
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Playlist di Multimedia: M2M - Pretty Boy

***

Jangan lupa tinggalkan jejak ❤️

***

🎀 Selamat Membaca 🎀

***

Ava masih membeku ditempatnya, dia sama sekali tidak mengantisipasi hal ini. Raxel memeluknya dari belakang! Jantungnya berdetak tidak beraturan tanpa bisa dia cegah.

Dia tidak membalas pelukan itu dan hanya membiarkan tangannya tetap berada di sisi masing-masing tubuhnya.

Entah untuk berapa lama mereka berada di posisi itu, hingga kemudian suara-suara dari televisi yang masih menyala di ruangan itu bisa kembali terdengar jelas oleh Ava, yang menandakan dia mendapatkan kesadarannya kembali.

Dengan segera dia melepaskan kedua tangan Raxel yang memeluknya dari belakang.

"Kenapa tiba-tiba seperti ini?" ucap Ava sambil membalik badan menghadap pada Raxel. Meski untuk sesaat, dia tidak berani menatap tepat pada mata pria itu.

Raxel menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.

"Maaf karena memelukmu, lupakan saja itu."

Ava sudah yakin dia akan mendengar sesuatu semacam itu, beruntung dia sudah bertekad untuk mengendalikan perasaannya, jangan sampai dia terperangkap dalam jerat seorang Raxel Nero Ardiaz. Cassanova berbahaya yang bisa melambungkanmu setinggi mungkin dan kemudian menghempaskanmu kapan saja yang diinginkannya. Apalagi, dia bukan tipikal pria itu, keadaanya bisa lebih parah.

"Aku akan melupakannya kali ini, jangan mengulanginya lagi," balas Ava memperingatkan.

Raxel mengangguk dan kembali duduk di sofa. Ekspresinya datar, wajahnya tertunduk sambil memandang serius pada lantai ruang rawat itu.

Ava juga memilih kembali melanjutkan niatnya untuk kembali ke tempat tidurnya, berusaha memfokuskan kembali perhatiannya pada televisi.

Beberapa saat kemudian akhirnya Gandhi datang bersama dokter dan seorang perawat.

"Sebenarnya, ini hanya luka biasa, dokter," ucap Raxel dengan nada sok santai pada dokter perempuan muda berambut panjang curly yang sedang memeriksanya.

Ava melirik sedikit ke arah Raxel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, ekspresinya tidak habis pikir. Wajah lebam, bibir juga ada bekas darah malah dibilang luka biasa, entah apa kondisi perutnya baik-baik saja dan tidak terkena pukulan atau tendangan, yang jelas baju pria itu juga berantakan.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang