CHAPTER 41

4.2K 369 168
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Playlist di Multimedia: Denda - Terlalu Sayang

***

🎀 Selamat Membaca 🎀

***

Jum'at sore. Raxel sedang merendam diri di bathub kamar mandi di kamarnya, berusaha merilekskan tubuhnya setelah baru saja pulang dari perusahaan.

Dia menikmati aktifitas berendamnya sambil memainkan busa-busa disekitar tubuhnya, tatapannya lurus ke depan, kerutan di antara kedua alisnya muncul, menandakan sesuatu kembali menganggu pikirannya.

Akhir-akhir ini beberapa hal memang terasa tidak benar dan sangat mengganggunya, membuatnya berusaha keras meluruskan itu, meski dia sendiri sadar itu tetap tidak bisa benar-benar kembali seperti yang diinginkannya.

"Sekarang kau suka sekali ya memelukku?"

"Untuk seseorang yang mengatakan tidak tertarik padaku, sepertinya kau mulai berubah haluan."

"Tidak mungkin," gumam Raxel spontan sambil menyeringai konyol.

Kata-kata Ava beberapa waktu lalu tiba-tiba saja kembali terputar di kepalanya.

"Wanita itu terlalu percaya diri, memangnya apa yang dimilikinya yang bisa membuatku tertarik?" lanjut Raxel tidak terima. "Seperti dia pernah berusaha bersikap manis saja padaku."

Raxel tentu sangat yakin sebuah pelukan atau bahkan ciuman tidak menandakan dia tertarik pada seseorang. Dia sudah biasa melakukan itu dengan banyak wanita sebelumnya. Wanita itu hanya tidak mengerti kehidupannya dan menganggap lebih hal-hal semacam itu.

Dia tersenyum miring, jelas Ava tidak pernah menerima hal-hal semacam itu dari pria manapun. Wanita itu sangat menjaga dirinya, sayang sekali dia harus terlibat dengan pria sepertinya.

Raxel tidak munafik, dia memang bukan pria baik dan suci. Tapi, jika akhirnya Ava ingin menyalahkan seseorang, maka yang harus paling disalahkan adalah ayah kandungnya sendiri.

Sejak awal ini semua memang salah William Madagascar, semua bermula dari pria tua itu yang tidak bisa menjaga dirinya dan masuk ke tengah-tengah keluarga orang lain lalu menghancurkannya perlahan.

Mungkin William akan beruntung jika keluarga yang dihancurkannya bukan keluarga sebesar Ardiaz, sayangnya William terlalu gegabah mencari mangsa.

Sebenarnya, jika dipikir-pikir, bukankah aneh pria itu juga bisa-bisanya kehilangan anak kandungnya sendiri. Jujur saja, Raxel juga cukup penasaran dengan hal itu, bagaimana akhirnya Ava bisa terpisah dari William.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang