***
Ini kayaknya bakal jadi chapter terakhir sebelum pernikahan.Anggap aja pemanasan 😅
***
Chapter ini panjang banget ya.
Aku gak tahu kenapa jadinya selalu panjang, malas aja bagi jadi dua chapter 😥
***
Jangan lupa VOTE+COMMENT
***
🐣 Selamat Membaca 🐣
***
Sebuah mobil Xenia berwarna silver baru saja tiba di halaman depan rumah Dian.
Ava dan Dian yang sejak tadi sudah menunggu di depan rumah Dian segera berpamitan pada kedua orangtua Dian.
Sekarang sudah tepat pukul 8 malam.
Saat sore, Dian menginformasikan pada Ava kalau mereka tidak jadi pergi dengan taksi, karena ada teman Dian yang mengajak pergi bersama, sebab tidak tahu tepatnya tempat perhelatan pernikahan Andri. Dian senang saja, karena mereka bisa menghemat biaya. Kata Dian, temannya akan datang bersama dengan pacarnya. Karena itulah saat ini Ava berada di rumah Dian, kebetulan rumah mereka tidak berjauhan.
"Ava, udah lama enggak ketemu," sapa seorang pria yang duduk di kursi kemudi.
Ava dan Dian saling berpandangan karena heran pria itu mengenali Ava. Mereka sudah di dalam mobil, mengambil tempat duduk di kursi penumpang di belakang kemudi.
"Kamu kenal sama temannya Dian, Riz?" Seorang wanita berambut lurus sebahu yang bisa Ava pastikan adalah teman Dian, bertanya pada pria disebelahnya.
Pria itu mengangguk, lalu menoleh ke belakang pada Ava. Seketika, Ava tersenyum kaget karena ternyata dia juga mengenal pria itu. Ternyata Fariz. Kebetulan sekali. Ya, memang sudah cukup lama sejak pertemuannya yang tidak disengaja dengan pria itu di Paris.
"Ya ampun.. Assalamu'alaikum, Fariz," sapa Ava masih dengan ekspresi cukup terkejut.
"Wa'alaikumsalam," balas Fariz, pria itu tersenyum padanya. "Dia teman kuliah aku Nit," lanjut Fariz sambil menjelaskan pada wanita disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVRA
RomanceApakah mungkin untuk jatuh cinta ketika semua yang kamu tahu adalah kebencian? . Is it possible to fall in love when all you know is hate? . Ava adalah seorang wanita konservatif yang tentu sangat terbiasa dengan kehidupan penuh aturan terutama atur...