CHAPTER 46

4.9K 406 298
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Playlist: I think I - Byul (Ost. Full House)

***

Happy Monday Night again 💙

***

🎀 Selamat Membaca 🎀

***


Ava berdiri seperti tertegun sesaat. Dia hanya tidak menyangka akan terjebak di situasi seperti ini. Entahlah, tapi rasanya situasi saat ini seperti salah saja baginya.

Raxel berjalan pelan, menatap datar ke arahnya dan Samuel. Valencia mengikuti disamping lelaki itu. Tepat ketika Raxel dan Valencia akan melewatinya dan Samuel, Ava tanpa sadar menahan nafas, pandangannya tertunduk ke bawah, tidak berani melihat pada kedua orang yang sangat diharapkannya akan melangkah melewatinya begitu saja.

Dan.. yah.. harapannya terkabul. Apapun hal buruk yang dipikirkannya tidak terjadi. Karena Raxel dan Valencia memang hanya berjalan begitu saja melewatinya dan Samuel. Raxel hanya melirik sesaat melalui ekor matanya ke arah mereka lalu tersenyum miring seperti mengejek.

Sesaat setelah Raxel dan Valencia sudah tidak bisa terjangkau oleh pandangannya lagi, Ava baru merasa bisa bernafas dengan benar.

"Kenapa kau seperti sangat ketakutan?" tanya Samuel.

Ava hanya menggeleng.

"Apa kau pikir dia akan melakukan sesuatu seperti menghajarku dan menarikmu pergi dengan kasar?" lanjut Samuel, tersenyum konyol.

Ava tetap diam. Entah dia yang bersikap terlalu dramatis atau bagaimana, tapi apa yang baru saja diucapkan Samuel sempat terpikirkan di kepalanya. Itu menggelikan sekaligus menakutkan jika benar-benar terjadi. Dia masih belum melupakan bagaimana Raxel yang tiba-tiba saja menghajar Angga barusan.

"Raxel memang bersikap posesif padamu, Ava. Tapi, seperti yang kau dengar, tidak mungkin untuknya mencintaimu. Dulu aku cukup berharap hubunganmu dengannya bisa baik-baik saja sebagai sekretaris dan atasan, kau cukup menarik bagiku dan itu menyenangkan melihat Raxel bersikap berbeda padamu, meski not in a really good way.

Tapi, mendengar kau dijodohkan dengannya, jujur saja aku tahu itu tidak akan berhasil. Di awal aku masih berharap hubungan kalian berkembang ke arah yang baik, tapi pada akhirnya, mengharapkan pria sepertinya serius dalam hubungan seperti ini dengan wanita sepertimu, itu hanya seperti melihat fatamorgana. Percuma saja." Itu adalah kata-kata Samuel yang paling panjang yang pernah di dengar Ava selama dia berinteraksi dengan pria itu.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang