Chapter 19

4.5K 338 31
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Playlist di multimedia: LANY - Thru These Tears

***

Jangan lupa apresiasi cerita ini dengan vote/comment bila suka 💙

***

💙 Selamat Membaca 💙

***

Alarmnya berbunyi, jam 6 pagi dan dia baru berhasil benar-benar tidur pukul 5 pagi, sebelum-sebelumnya dia terus berusaha memejamkan mata tapi gagal, sepertinya pagi ini dia akan terlihat seperti orang sakit lagi. Ava turun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Raxel menyuruh para karyawannya yang mengikutinya ke Paris termasuk Ava untuk sudah bersiap-siap sebelum pukul delapan pagi, hari ini mereka memang akan kembali ke Jakarta.

Hal terbaik dari perjalanan bisnis di Paris ini bagi Ava adalah kamar hotelnya yang sangat nyaman bahkan toiletnya saja sangat besar, ditambah dia bisa menikmatinya secara gratis.

Tidak mengherankan, hotel ini milik Ardiaz Corp. mereka selalu memastikan yang terbaik dalam pekerjaan mereka bahkan untuk hal sekecil apapun. Ardiaz Corp. bisa besar dan ternama bukan tanpa alasan, mereka serius dengan pekerjaan mereka hingga hasilnya bisa mereka nikmati sampai saat ini.

Ava ingat kalimat motivasi berbahasa arab itu "Man Jadda Wa Jadda" Siapa Yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Meski Ava tidak tahu apakah Ardiaz Corporation dibangun dengan kalimat itu sebagai salah satu motivasinya atau tidak.

Ardiaz Corporation memang luar biasa hingga saat ini, tapi bisakah dia tidak terlibat dengan perusahaan itu?

Huh.

Lagi-lagi ketika membersihkan dirinya, Ava mengingat jika sekarang dia adalah seorang yang tersandra dengan status 'calon istri' putra pemilik perusahaan besar itu. Semalaman penuh itulah yang membuatnya tidak bisa tidur, dia seperti menatap masa depan yang suram saat ini, apa yang harus dikatakannya pada ibunya nanti tentang pernikahan yang tidak masuk akal ini.

Beberapa orang mungkin mengatakan Ava terlalu drama karena tidak menginginkan pernikahan ini. Raxel memang ada benarnya, tentu cukup tidak masuk akal menolak seorang Raxel Nero Ardiaz yang memiliki semuanya di dunia ini.

Banyak laki-laki tampan di dunia ini, banyak laki-laki kaya di dunia ini, banyak laki-laki berfisik menawan di dunia ini, tapi sangat sedikit laki-laki yang memiliki ketiganya pada dirinya, dan Raxel satu dari yang sedikit itu.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang