CHAPTER 61

6.1K 469 309
                                    

You're the pain, but also the cure.

- Blue Lova -

***

Playlist: I WILL BE - Avril Lavigne

-- salah satu lagu yang sangat related dengan cerita ini --

-------------------------------------------

***

Ini harusnya update kemarin malam. Tapi, wattpadku pas mau update eror, minta pulihin-revisi terus. Jadinya baru bisa update sekarang.
.
Oh iya, aku lagi sulit update teratur kayak biasa ya. Terimakasih buat permaklumannya ❤🙏

***

JANGAN LUPA VOTE 💋

***

🌹 Selamat Membaca 🌹

***

Ternyata tempat tidurnya disini sangat kecil untuk menampungnya berdua dengan pria seperti Raxel. Dia merasa sudah akan berada di ujung tempat tidur, lalu jatuh, jika saja posisinya tidak berdempet-dempetan dengan Raxel. Jadi, sepanjang malam hingga subuh ini dia terpaksa untuk menjaga posisinya tetap dekat dengan Raxel. Begitulah, terpaksa. Badan pria itu jika dibandingkan dengannya, membuatnya merasa mungil. Tidak. Dia tidak sedang memuji diri sendiri dengan memilih kata mungil dibanding kecil. Hanya ingin. Ya. Hanya ingin. Baiklah. Tolong percaya saja.

Ava membuka mata perlahan, menyusaikan penglihatannya dengan keadaan sekitar. Lalu membeku untuk sesaat mendapati wajah Raxel adalah hal pertama yang dilihatnya ketika dia bangun. Rasanya seperti dia sudah terlalu terbiasa dengan itu, lalu beberapa hari ini pemandangan itu seakan terenggut darinya, dan sekarang akhirnya dia bisa mendapati kembali.

Tentu dia masih tidak berani untuk terlalu percaya diri berkaitan dengan urusan perasaan jika menyangkut hubungannya dengan Raxel. Yang jelas, sekarang jika Raxel bersamanya, itu terasa lebih benar dibanding Raxel menjauhinya, apalagi tanpa alasan yang jelas. Mungkin perasaan seperti ini timbul karena mereka sedang terikat dalam sebuah pernikahan. Tentu saja hanya itu alasan yang paling masuk akal mengenai hubungannya dengan Raxel.

Ava memundurkan kepalanya cepat ketika dia melihat gelagat Raxel yang seperti akan terbangun dari tidur. Lalu, entah bagaimana, sekarang dia malah memasang ekspresi waspada.

"Hai. Good morning," ucap Raxel sesaat setelah membuka mata.

Suara pria itu tentu khas orang bangun tidur, namun kali ini terdengar sedikit tidak benar ditelinga Ava sehingga membuatnya menelan saliva. Ditambah dengan sedikit senyuman di bibir pria itu, lalu mata yang menatap tepat ke arahnya. Rasanya... dia harus segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Pikirannya agak tidak benar.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang