CHAPTER 62

5K 433 220
                                    

- about a trust -

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Playlist: Justin Bieber - Anyone

---------------------------------------------

You say that I won't lose you
(Kau mengatakan aku tidak akan kehilanganmu)
But you can't predict the future
(Tapi kau tidak bisa memprediksi masa depan)
So, just hold on like you will never let go
(Jadi, hanya bertahan seperti kau tidak akan pernah pergi)

***

Jangan lupa vote ❤

***

Ini panjang banget, udah sama kayak dua part, sengaja enggak aku potong, karen lumayan lama enggak update 🙏

***

🌹 SELAMAT MEMBACA 🌹

***

Wajah wanita dihadapannya masih terlelap, terlihat begitu damai. Seperti biasa, Ava selalu memeluknya ketika sudah terlelap seperti ini. Dia tahu wanita itu sebenarnya tidak sadar dengan kebiasaan yang selalu dilakukannya ketika mereka tidur bersama, tapi dia suka menggoda Ava karena Ava selalu mudah terpancing, bukan tentang wanita itu kemudian marah atau kesal, tapi hanya suka saja. Baginya itu menyenangkan.

Raxel semakin mendekatkan posisinya. Jika sedang tidur lelap seperti ini, Ava tidak mungkin menghindar. Dia kemudian memperhatikan wajah wanita itu dengan sangat lekat, seakan seumur hidup dia baru pertama kali melihat wajah Ava. Padahal ini bukan pertama kalinya dia bangun sebentar dari tidur hanya untuk memastikan Ava berada disebelahnya, lalu kemudian terdiam sesaat untuk mengamati wajah Ava seperti saat ini. Ava sepertinya tidak pernah menyadari itu. Sebenarnya, Ava adalah tipikal orang yang jika sudah tidur lelap, akan sulit terpengaruh dengan keadaan sekitar.

Dia terus meperhatikan wajah Ava, hingga sanggup mengulang mendeskripsikan wajah wanita itu jika diminta. Intinya, Ava memiliki wajah oval dengan ukuran pas, kelopak matanya cukup besar dihiasi bulu mata yang cukup panjang, bibir wanita itu kecil, alisnya tidak begitu tebal juga tidak begitu tipis, hidung yang kecil, warna kulit wanita itu di antara kuning langsat dan putih.

Dia tidak akan membandingkan dengan wanita-wanita yang pernah menghabiskan waktu bersamanya, sekarang dia tahu itu tidak adil, karena saat ini dia jelas akan memenangkan Ava di atas wanita manapun.

Jujur saja, dia merasa aneh karena dia tidak bisa melihat wanita lain dengan adil sekarang, karena kemudian tanpa sadar dalam benaknya dia akan membandingkan wanita itu dengan Ava, lalu dalam benaknya juga dia akan menolak mengakui jika wanita yang dibandingkannya dengan Ava itu meski lebih cantik sekalipun, dia akan mencari-cari sesuatu dari diri Ava dan kemudian merasa puas untuk kemudian memenangkannya.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang