Apakah mungkin untuk jatuh cinta ketika semua yang kamu tahu adalah kebencian?
.
Is it possible to fall in love when all you know is hate?
.
Ava adalah seorang wanita konservatif yang tentu sangat terbiasa dengan kehidupan penuh aturan terutama atur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Enggakenakakudahditagih 😂
***
PlaylistdiMultimedia: Rossa - Kepastian
***
🎀 SelamatMembaca 🎀
***
Janganlupatinggalkanjejak 😊
***
"Ava!"
Ketukan pintu kamarnya dan panggilan namanya membuat Ava bangkit dari posisi berbaringnya lalu berjalan perlahan menuju pintu kamarnya. Dia merasa sangat kelelahan saat ini dibanding hari-hari lainnya setelah hampir semingggu dia menjalankan aktivitasnya di kafe bersama ibunya. Tepatnya juga setelah menikah dengan Raxel.
Ava membuka pintu kamarnya dan tentu dia sudah bisa menebak siapa yang mengetuk pintu kamarnya itu.
"Ada apa?" tanya Ava lemah.
Raxel menunjukkan jam di tangan kirinya pada Ava.
"Aku tidak lapar, Raxel. Kau makanlah sendiri."
Saat itu memang sudah masuk jam makan malam. Dia sengaja tidak turun makan malam karena memang dia merasa sangat tidak lapar malam itu.
Raxel menghela nafas sambil memasukkan kedua tangannya di masing-masing kantung celana jeans corduroy berwarna coklat yang dikenakannya. Seperti biasa pria itu sudah rapi setiap selesai solat maghrib. Selama Ava tinggal lebih dari seminggu ini bersama Raxel, pria itu sama sekali tidak pernah absen mengunjungi night club dan membawa wanita ke rumah ini untuk menemaninya tidur setiap malam.
"Aku akan pergi, lalu kau akan membiarkanku tidak makan malam?" keluh Raxel.
Ava mengernyit heran. "Memangnya para pelayan tidak menyiapkan makan malam hari ini?"
Sekali lagi Raxel menghela nafas seakan lelah dengan daya tangkap Ava saat ini.
"Meja makan sudah penuh dengan makanan, aku juga sudah menunggumu turun sejak tadi, tapi kau tidak turun-turun," jawab Raxel, matanya menatap tajam pada Ava.
"Raxel maaf, tapi aku benar-benar sedang tidak ingin makan malam. Aku sudah kenyang. Kau makanlah sendiri, tidak apa-apa kan?"
"Aku bisa saja makan diluar bersama dengan teman-temanku saat ini, tapi makanan-makanan itu sudah tersaji, lalu kau akan membiarkan makanan-makanan itu begitu saja? Yang jelas, aku tidak mau makan di meja makan itu seorang diri. Lebih baik aku keluar sekarang dan pergi ke club."