CHAPTER 35

4.1K 332 167
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Playlist di Multimedia: Attention - Charlie Puth

***

🎀 Selamat Membaca 🎀

***

Silva baru saja melaporkan tentang adanya tamu yang tidak di undang datang untuk menemui Raxel saat ini. Sebenarnya tanpa Silva memberitahu nama tamu itu, Raxel sudah bisa menebaknya.

Pria berjas hitam dengan dasi berwarna senada itu sedang duduk santai di sofa ruangan kantor milik Raxel. Duduk bersandar dengan kaki kanan di atas kaki kiri.

"Robert bilang padaku kau mengganti sekretarismu," ucap Samuel.

"Hm, kau bisa melihatnya sendiri," balas Raxel malas. Dia duduk di sebelah sofa yang diduduki Samuel.

"Selera yang bagus, seperti biasa jika kau yang memilih sekretarismu sendiri," puji Samuel.

Raxel sedikit tersenyum miring. "Baguslah. Aku bersyukur karena matamu sudah kembali normal."

Samuel mengernyit dengan sedikit senyum kebingungan yang terbit di wajahnya. "Apa maksudnya itu?"

"Kau pasti mengerti maksudku." Raxel terlihat sangat yakin.

Samuel tertawa sedikit. "Berhentilah merendahkannya seperti itu, dia kan sudah menjadi istrimu."

"Ya, kau benar, tapi kau tahu aku bukan kau atau pria lain yang mengagungkan status pernikahan," balas Raxel santai. Meski begitu tatapannya pada Samuel terlihat cukup menantang,

Samuel membalas maklum dengan anggukan santai.

"Baiklah, jadi kenapa seorang Direktur perusahaan yang seharusnya sepagi ini sedang sibuk berada di perusahaanku? Kita tidak sedang dalam perjanjian bisnis apapun," ucap Raxel menyindir kehadiran Samuel yang seperti biasa tanpa di undang itu.

"Kau tidak lihat aku membawakan oleh-oleh untukmu." Samuel mengangkat totebag kain elegan berwarna hitam yang sedari tadi diletakkan disebelahnya.

Raxel melihat tidak tertarik pada totebag hitam itu, namun tetap menerimanya karena Samuel sudah menyodorkan padanya. Dia tidak berusaha memeriksa isi totebag itu dan hanya menyimpan begitu saja di sebelahnya.

"Coba saja memeriksanya, kau akan senang, itu kesukaanmu, sangat sulit mendapatkannya meski kau ke Eropa atau Amerika sekalipun," ucap Samuel lagi.

Raxel kemudian mengambil kembali totebag itu. Ketika membukanya dia melihat sebuah kotak besar tinggi berwarna coklat. Sebelah alisnya naik melihat kotak itu. Tanpa membuka kotak itu pun dia sudah tahu oleh-oleh apa yang dibawakan Samuel untuknya.

AVRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang