Pembohong Besar (2)

98 3 0
                                    


Fakta merupakan sebuah hal yang hanya bisa melihat satu sisi. Ia akan selalu melihat ke arah kebenaran yang nyata. Ia takkan pernah melihat tentang kepentingan atau kebutuhan orang lain. Sehingga, hadirnya tak selalu menjanjikan kesenangan manis, tapi terkadang memberikan luka yang dalam.

Berbeda halnya dengan opini. Ia akan menghadirkan berbagai hal yang menakjubkan. Karena terkadang, hadirnya opini akan membuat sebuah fakta menjadi samar, bahkan hilang. Sehingga, ia akan menjadikan berbagai fakta palsu demi membuat sebuah kesenangan saja.

Begitu pula dengan tindakkannya sekarang. Fakta yang begitu sakit, kini tengah menghujam dalam hatinya. Langkah untuk mengungkap sebuah kebenaran, serasa menjadi bumerang baginya. Namun, tabbayun ia dahulukan untuk mendapatkan kebenaran yang masih ia ragukan. Karena ada rasa cinta yang bersanding dengan dalamnya kekecewaan perasaannya.

"Mas. Kenapa kamu melakukan semua ini?" tanyanya seraya menunjukkan sebuah benda yag sedari tadi ia genggam erat di tangannya. "Aku masih mencintaimu, mas. Tapi, kenapa kamu tega melakukan hal keji ini kepadaku?" tambahnya yang sudah berkaca-kaca.

"Aku tak faham maksudmu de."

"Aku hanya ingin kejujuran."

Lelaki ini hanya bisa terdiam menyembunyikan segala rahasia hatinya. Ia tak menyangka ada benda itu di depannya. Terlebih tempat persembunyian yang ia kira akan menjadi tempat paling aman. Malah membuatnya kehilangan cahaya harapan dengan begitu cepatnya.

"Mas... jelasin..."

Ia hanya bisa terpaku melihat angan-angan kenangan indah masa-masa cintanya. Terbesit prasangka telah mengisyaratkan bahwa cerita indahnya dengan sang kekasih akan segera berakhir. "Aku... aku..." ucapnya tak kuasa menggerakan bibirnya. "Aku hanya ingin bersamamu."

"Tapi mas... apakah harus dengan cara seperti ini?" tegasnya yang telah pecah air mata itu. "Apakah kebahagiaan mas jauh lebih penting dari pada kebahagiaan Ratna?" sambungnya melihat seseorang yang dicintainya diam, layaknya anak kecil yang tertangkap basah karena mencuri. "Ratna sangat mencintai mas. Tapi mas melakukan hal ini. Apakah mas tahu rasanya, disakiti seperti ini? Disakiti oleh seseorang yang mas cintai?"

Terdiam seribu bahasa merupakan jawaban yang terasa dekat dengan kondisi hatinya sekarang. Sekujur tubuh yang terasa ikut merasakan deraian luapan hati itu. Membuatnya tak bisa berfikir sama sekali, selain mendengarkan dan merasakan.

Rasa kecewa yang begitu menggores di hati. Membuat air mata ini jatuh tak kuasa menahan perihnya luka yang telah dibuat. "Mas, aku sungguh kecewa denganmu, mulai sekarang dan untuk selamanya. Jangan pernah mendekatiku lagi!!!"

"Tapi rat..." ucapnya yang tak bisa menggerakan tubuhnya yang lemas. Ditinggalkan oleh sang kekasih yang menutupi wajahnya. Tak mau air matanya jatuh di depan orang banyak.



Nadzom-nadzom Cinta Jilid 3 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang