Aku Kuliah (4)

219 6 0
                                    


Alasan di balik keputusannya yang begitu kuat, untuk memilih tempat kuliah yang begitu jauh. Ia dasari dengan karakternya, yang sangat menyukai petualangan dan tantangan. Keinginan untuk melihat cakrawala dunia yang begitu banyak menyimpan misteri. Terlebih lagi dengan berbagai kultur masyarakat yang berbeda, membuatnya tambah ingin mengenal mereka lebih jauh.

Oleh sebab itu, keputusannya untuk beranjak dari zona nyaman. Zona yang sudah membesarkannya oleh berbagai macam fasilitas, yang membuat hidupnya terasa begitu mudah. Ia yang tak menyukai hal itu, karena bertolak belakang dengan hasrat pribadinya. Segera, ia pun mencoba untuk melepaskan dirinya, menjadi seekor burung yang mampu terbang ke sana kemari dengan bebasnya. Semua itu akan terwujud, apabila dia jauh dari kedua orang tuanya. Hal lain yang tentu akan ia dapat, dirinya akan mampu mengembangkan pola fikirnya, agar tak mudah bergantung dengan orang lain.

Orang-orang seperti dirinya itu, seringlah disebut sebagai anak rantau. Seseorang yang tinggal jauh dari sanak keluarga. Pergi jauh untuk mencari peruntungan kerja yang terkadang tak berbanding lurus antara usaha dan hasil yang diperoleh.

Banyak lika-liku yang dapat diceritakan oleh seorang perantau. Kisah yang tak mungkin dapat diceritakan hanya dengan sekali dudukan. Karena berbagai problematika yang mereka dapati. Mulai dari lingkungan yang begitu asing, pekerjaan yang tak sesuai harapan, ataupun rekan kerja yang begitu memuakkan hati.

Namun semua itu merupakan sebuah proses penyaringan alam yang sesuai dengan sunatullah. Bagi mereka yang berhasil karena memiliki kredibilitas dan skill yang mumpuni. Hidup di kota rantau akan menjadi suatu lembaran hidup baru.

Tapi, di sisi yang lain. Masih banyak saudara kita yang masih begitu terjepit problematika yang telah kusut. Kedatangan ke kota rantau yang hanya bermodalkan nekat belaka. Haruslah mereka bayar dengan begitu mahalnya. Seperti terbelit hutang yang tak terlihat ujung akhirnya, mendapatkan sahabat yang ternyata seseorang yang menikamnya dari belakang, ataupun dengan pekerjaan yang terkadang menjadikan mereka tak lagi seperti manusia pada umumnya.

Setelah menganalisa hal itu, sepertinya dirinya adalah seseorang yang beruntung. Karena ia mampu menulis ceritanya sendiri di kota perantauan. Terutama, langkah kaki yang tidak akan sendiri lagi. Hadirnya seseorang di sisi, ditambah pula dengan keindahan cinta yang sudah terasa. Walaupun ia harus membagi kehidupannya lebih banyak lagi, seolah menjadi tumbal yang begitu pantas.

"Di sana itu tempatnya sangat indah. Banyak tempat-tempat yang dapat membuat kedua mata ini tak bisa terpejam," ucapnya menceritakan keindahan kota yang akan mereka tuju.

Sang bidadari itu pun hanya bisa membayangkan keindahan yang akan ia saksikan beberapa waktu mendatang. "Tapi mas... Ratna takut," ujarnya terbayang akan sosok jahat yang telah menggodanya, tak kala menemani sang ibu ke pasar tempo dulu. Membuat kursi besi tempatnya terduduk menjadi lebih dingin.

"Tenang saja, mas akan selalu melindungi dan menjaga adek kok."

Mereka pun saling berpautan senyum dalam keindahan membisu dalam lorong-lorong rel kereta yang begitu sepi. Menjadikan berbagai macam orang yang tengah ada diantara mereka, seolah tiada. Menyisakan mereka terbuai dalam melodi cinta yang tiada kata akhirnya.

Pprriittttttt....

Kereta api Malabar, jurusan Pasar Senen-Malang akan segera memasuki jalur dua... kepada para penumpang di mohon memeriksa kembali barang bawaannya, agar tidak tertinggal di peron... selamat menempuh perjalan dan terima kasih telah menggunakan jasa trasportasi kami...


Nadzom-nadzom Cinta Jilid 3 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang