Siapa Kamu (5)

114 3 0
                                    


Mungkin perasaannya saja, ataukah memang begitu rumit ketika mengurusi dokumen kampus. Banyak sekali berkas yang tak pernah ia bisa mengerti tentang semua hal yang tertera di dalamnya. Mulai dari thethek-mbenek tentang berkas riwayat pendidikan, KK, dan hal lain yang tak pernah bisa ia ingat.

Bahkan ketika hal itu terjadi tadi. Ia hanya bisa termenung terpaku melihat semua kertas-kertas yang begitu banyaknya. Hingga ia pun harus dituntun oleh salah satu staf yang bertugas. Karena ia sendiri juga tak tahu apa yang harus ia lakukan.

Kejadian rumit ini bisa terjadi karena perdebatan yang begitu rumit tadi. Di mana ia pada awalnya menolak untuk mengurusi hal ini. Ia merasa masih belum bisa melakukan hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya. Tetapi atas desakan dari sang kekasihlah, ia akhirnya memberanikan diri untuk melakukan hal ini.

Kebinggungannya pun sempat bertambah. Ketika ia sendiri memasuki ruangan itu. Pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah ia tahu jawabannya, bukan karena ia tidak memahaminya. Pertanyaan yang dilontarkan oleh lelaki yang bertugas menjadi panitia Penerimaan Mahasiswa Baru ini.

Dengan cekatan, ia yang sedari tadi memperhatikan penjelasan dari staff itu. Dengan mudahnya menjalankan semua tuntunannya itu. Ia rasa, dirinya memiliki suatu bakat dimana mudah untuk memahami sesuatu, jika sudah dijelaskan terlebih dahulu.

"Ini pak yang terakhir," ucapnya sedari menyerahkan lembaran program mata kuliah yang telah di susun oleh sang kekasih.

"Kamu pintar. Rajin-rajin ya masuknya," pujinya yang senang melihat hasil kerja mahasiswi ini. Dia yang baru teringat bahwa ada seorang mahasiswa yang akan terlambat melakukan pendaftaran ulang.

Setelah mendapatkan izinnya, ia pun segera keluar meninggalkan ruangan ini. Rasa kangen yang begitu menembus dada, serasa begitu menguasainya. Hal ini disebabkan karena dirinya sedari tadi ditinggalkan oleh sang kekasih.

Ketika ia bertemu. Hal yang ia inginkan adalah menampar tubuh sang kekasih. Karena ia begitu gemes dengan kejadian tadi. Tak terasa ia begitu malu dengan dirinya sendiri. Betapa ia ternyata begitu bodoh tak mengerti hal itu. Hingga staff tadi berkata hal yang memalukan itu. Cantik-cantik kok cupu (culun punya).

"Assalamu'alaikum."

Terdengarlah suara yang ia rasa ingin berbicara dengannya. Suara yang tengah tersengal-sengal karena deraian nafas yang telah memburu. "Wa'alaikumsalam," jawabnya melihat seseorang yang tergopoh-gopoh dari belakangnya.

"Ratna."

Betapa terkejutnya ia, melihat orang yang kini ada di depannya mengetahui siapa dirinya. Seseorang yang begitu asing yang tiba-tiba hadir di depannya. Itu aneh sekali. "Maaf, kamu siapa?"

Matanya yang sedari tadi penuh harap, kini terpancar tatapan berbeda setelah mendengar pertanyaan itu. Semua yang sedari tadi telah ia fikirkan untuk memulai perbincangan ini, kini lenyap seketika. Dari itu semua, yang tersisa hanyalah rasa kebingugan dalam hatinya.

Di sisi lain. ia mencoba mengingat-ingat wajah yang telah menyapanya di hari yang telah beranjak siang ini. Namun tak pernah muncul gambaran wajah yang tengah ada di depannya ini.

Mungkinkah, dia adalah seseorang yang telah mengenalku?

Sebelum aku terkena amnesia?

"Imam."

Bentak seseorang yang telah memancing perbincangan mereka.

Ternyata yang memanggil lelaki itu adalah seseorang paruh baya berpakaian batik ini. "Kamu lagi apa? Saya tadi menyuruh kamu untuk ke jurusan. Bukan malah asik berdua-duaan di sini," ujar dosen itu dengan mata memerah yang sepertinya mempunyai sifat temperamental. Mengetahui pemilik suara langkah kaki menggema yang masuk di dalam ruang kelasnya.

"Iya pak," ucapnya segera melangkah meninggalkan wanita itu, tanpa menghiraukan wajah yang tengah marah terhadaap dirinya.

Ia sendiri yang sedari tadi binggung, akan siapakah sebenarnya lelaki itu. Kini hanya bisa diam terpaku tak kuasa untuk menggerakkan bibirnya. Disamping ia yang melangkah perlahan untuk pergi, agar luapan amarah dari sang dosen tak meluber kepadanya.



Nadzom-nadzom Cinta Jilid 3 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang