Penyatuan Hati (6)

108 2 0
                                    


Kondisi yang sama pun hampir terjadi di seluruh wilayah perbukitan ini. Semua regu yang tengah dalam perjalanan pun segera mendirikan tenda-tenda darurat, yang telah dibawa untuk kondisi terburuk. Tersimpan dalam tas ransel besar perjalanan mereka.

Dan setelah kondisi dan medan dikuasai. Mereka pun tak perlu mengkhawatirkan bahaya dunia luar, yang mengintai mereka setiap saat. Karena dengan ketrampilan mereka, air pun telah mampu mereka cegah masuk kedalam tenda. Mulai pemilihan tempat yang lebih tinggi dari arus air, membuat bendungan kecil sekitar tenda, dan menghangatkan tubuh dengan kompor port-table serba gunanya.

Berbeda dengan para petualang dan pos-pos persinggahan yang damai tenang menunggu rahmat Tuhan ini mereda. Pos pusat malah begitu riuh, menghangatkan setiap detik suhu yang mulai mendingin. Kini mereka mulai menampakkan kekhawatiran pada wajahnya.

"Regu empat di sini... ada apa pusat?" tanya sang ketua regu, yang bernama Firman ini.

"Ada seorang anggota yang belum kembali dari lokasi air terjun, yang ada di antara pos lima dan enam. Lokasi regu empat dan lima lah yang terdekat. Jadi bisa jemput anak itu, karena dia seorang diri," jawab suara walky talky yang sampai di seluruh telinga para anggota yang tengah berkumpul di dalam dua tenda ini. Satu untuk laki-laki dan satu lagi untuk perempuan.

"Nama anak baru itu Ummi Ratna, Tarbiyah." sambung suara walky talky, menusuk seseorang yang tengah termenung pojok sana.

"Di sini lagi hujan lebat... sehingga sulit untuk kami menyusuri medan... kemungkinan kami hanya bisa..." terputuslah perkataannya, melihat seseorang yang tiba-tiba berdiri.

"Man.. aku harus mencarinya."

"Tapi sekarang hujan lebat."

"Ngak apa-apa. Aku sendiri saja," ucapnya meninggalkan tempat itu tanpa meminta persetujuan dari sang ketua.

"Imam.. imam...." teriak ketua regu itu. Membuat semua anggota melihat kejadian itu.

"Ada apa man?" tanya seorang anggota putri.

"Imam pergi sendirian, mencari seorang anak yang sedang terjebak di sekitar air terjun."

Mendengar itu wanita yang awalnya tak tertarik dengan hal itu. Terasa ikut tersambar info itu. Langsung saja, ia menerobos dan pergi mengejar lelaki nekad itu.

"Yuli.." teriak anggota yang lain.

"Baiklah kalian berempat berjaga di sini," ucap Firman kepada seluruh anggota perempuan yang tersisa. "Yang cowok... kita cari mereka."


Nadzom-nadzom Cinta Jilid 3 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang